Hitam
Aku
katakan hitam
Senja
melebur dalam kelam
Sosok
jauh terlihat temaram
Semakin
jauh semakin tenggelam
Sedang
ku ingat dalam angan
Biar
mati biar lelap
Sejak
cinta di perkosa pelan pelan
Cukup
Aku
diam menelan malam
Sejak
saat itu aku membakar asa
Kulumatkan
segala janji palsu dalam amarah
Duniaku
sudah gelap
Hitam
dan pekat..
Aku
manusia hitam legam
Kotor
menyetubuhiku
Sejak
cinta di perkosa pelan pelan
Aku
sebut ia penjamah
Biar
mati biar hilang
Panggil
aku wanita jalang
Duniaku
sudah hitam
Duniaku
sudah gelap
Duniaku
sudah kelam
Duniaku
sudahn tamat
-Ayu .R
Titik.
Dimannakah
kebahagiaan yang seharusnya dimiliki oelh empunya ide-ide dasar yang serupa
dengan bebijian di balik permukaan tanah hitam?
Dimanakah
wajah yang seharusnya tersenyum atas kekreativitasan bumi baru manusia?
Dimanakah
didapatkan kesedihan oleh karena penyesalan akan dapat hidup yang seharusnya
tidak diberikan mereka semata mata pada bumi?
Dimanakah
cinta yang di janjikan?
Dimanakan
manusia manusia tersesat harus mengarah?
Dimanakah
manusia manusia beruntung akan berdiam untuk sisa kehidupannya?
Dimanakah
akan di temukan kepastian??
Dimanakah
burung burung yang meneriakkan pada manusia kata kata “tidak ada yang pasti
kecuali ketidakpatian itu sendiri” kini?
Dimanakah
dapat ditemukan jawabn bagi pertanyaan yang menggema di kepala manusia yang
kosong ini?
-Eunike Natanael
Jiwa
Sesunyi
kegelapan
Bersama
hat yang sepi
Derita
hidup ini tak dapat kurasakan lagi
Betapapun
sakitnya tak lagi terbayang
Ingin
rasanya aku menangis
Namun
apa daya....
Air
mataku kinipun telah habis
Kegelisahan
dan kepedihan ini
Telah
melukai perasaan
Mandirikan
sayatan sayatan yang kokoh
Menghancurkan
impian
Bayang
bayang kesedihan datang menghantui..
Kini
aku hidup tapi terasa mati
Semua
rasa sakit, penderitaan
Dan
juga hinaan hanya aku yang mengalaminya
Hidupku
ini seperti tiada artinya lagi
Ingin
ku akhiri semua ini
Karena
jiwaku telah letih
Begitu
lama menderita
-Dini
JIKA.....MAKA
Mata,
hati pikiranku
Hanya
tertuju padamu
Meski
ku tahu kau tak mungkin ku miliki
Lihatlah
diriku bak warna
Hitam
yang tak terlihat dalam kegelapan
Dan
lihatlah dirimu bak warna putih yang selalu menenangkan
Masih
pantaskah? Jika aku mengharapkamu
Jika
kau pergi maka hidupku terasa sunyi
Tapi
apa daya aku tak dapat mencegahmu
Seandainya
kau masih ada didekatku
Maka
hiduoku akan terasa lebih berwarna
Tapi
seiring berjalannya
Waktu
warna itu telah pudar
Kini
hatiku terasa sunyi
Meskipun
aku masih bertahan
-Dini
Tersesat
Melangkah
bersama malam’dalam sudut yang kelam
Cahaya
mulai redup meredam
Diselimuti
kabut terpendam
Dunia
tak terlihat
Samar
menggelapkan retina
Aku
tersesat dalam buta
Menggapai
yang tak sampa
Lemah
meraba raba
Hanya
mengingat luka yang menganga
Sendiri
dalam sepi
Tersesat
dalam elegi
Dan terus
menangisi diri sendiri
Kapan
aku bia keluar?
Aku
tterkunci dalam ruangan tak berujung
Tanpa
sudut yang bisa ku rengkuh
Kucari
dan terus kucari
Dimana
jalan keluar?
Aku
terikat dengan menunggu bahaya
Aku
berserahh menanti terbenamnya kegelaan
Karena
yang kutemukan hanyalah hitam
-Wisda Nasikhah
Saat Hujan
Turun
Jalan
kosong kelabu, begitu kosong
Dengan
perasaan kesepian, aku membuka jendela kaca
Tetes
hujan ke tanganku
Kerinduan
mulai mengalir kedalam hatiku
Aku
merindukanmu untuk beberapa alasan malam ini
Air
mata mengalir
Didalam
hatiku memberontak
Saat
hujan turun, kenangan teringat dan rasa sakit menyebar
Aku
melihatmu yang mulai memberikan rasa sakit
Lalu
aku membeku diwaktu yang begitu jelas
Seperti
aku mencair dengan kenangan
Kemudian
aku menarik keindahan keluar dalan hujan
Musim
yan panjang dan mempesona
Apakah
akan memudar dan ternoda di dalam album foto
Hari
semakin malam
Janji
yang tidak bisa kulupakan
Pelukan
hangatmu, selamat tinggal
Saat
hujan turun, kenangan teringat dan rasa sakit menyebar
Aku
melihatmu yang mulai memberikan rasa sakit
Lalu
aku membeku di waktu yang begitu jelas
Seperti
aku mencair dengan kenangan
Kemudian
aku menarik keindahanmu keluar dalam
hujan
Dalam
dunia hitam dan putih, kau adalah salah satu sinar cahaya
-Ana Sipit
Suara
Kedamaian
Dunia
begitu tenang
Sehingga
aku bisa mendengar suaramu
Suara
kedamaian
Bisikan
lembut di bawah rintikan hujan
Seolah
bertanya bagaimana semua berlalu
Sentuhan
menismu membuatku lupa
Akan
dunia hitam
-Ana Sipit
Gadis
Aku memergoki
tubuh
Yang
kumal dan dekil
Dengan
tangan yang tinggal satu
Mencincing
daster bolong tertatih tatih
Suara
nafas yang semrawut
Bulsitttt
Orang
orang mengatakan gadis itu pelacur
Bukan,
Lebih
dari pelacur
Gigolo
Mungkin,
ya mungkin saja
Gadis
sekecil jagung itu,
Hanya
bertumpuh kayu dan nasi apek
Tubuhnya
terjual kemana mana
Untul
sesuap nasi yang kalian tinggalkan di jalan
Mata
batinnya sudah gelap
Hitam
kumal dalam ketidaktahuan
Gelap
Semakin
gelap
-Rna. EL-Fatah
KEDAI KOPI
Aku
menamainya sebuah kedai kopi
Kepulan
asap rokok dan cerutu yang mereka habiskan berjam jam
Duduk
dan esekali tertawa
Memegang
satu cangkir gelas
Di
seduh kemudian
Aku
menamainya sebuah rindu
-Rna. EL-Fatah
Kalau
begitu!
Kalau
begitu kau harus mencintaiku
Bukan,
Kau
harus mencintaiku,
Bagaimanapun,
Kau
harus mencintaiku
Entah
kau berasa bahagia atau tidak.
Lalu
kita habiskan kopi ini
Duduk
di meja ini berdua.
Kalau
kau tidak mau
Akan
aku tumpahkan tepat kopi ini di wajahmu.
Rna. EL-Fatah
Atau Matamu
Ini
jalan tempat kita berjanji
Tempat
kita akan bertemu sambil kau bawakan aku bunga
Tetap
Kau
berjanji begitu
Dengan
satuu tarik nafas
Kau
berjanji akan membawaku ke penang
Kau
lupa?
Atau
matamu sudah buta
Mungkin
menghilang.
RNa EL-Fatah
Gadis
Melati
Gadis
melati diharap harap
Jadi
penyeimbang, jadi pelengkap
Seiring
masa, impian didekap
Dijaga
jaga agar tak lenyap
Gadis
melati di harap harap
Terbang
menjauh tanpa bersayap
Pahit
getir di derap
Bendungan
air mata kini meluap
Gadis
melati di haraap harap
Cinta
putih menjelma perangkap
Luruh
cahaya dan asa menguao
Tertinggal
aku bersama gelap -Badri
Puisi Hitam
Aku
hitam, biarkanlah tetap hitam
Putih
bagiku adalah haram
Satu
warna yang dikecam kecam
Pikirmu
tentang aku hanyalah “seram”
Sadarkah
tuduhanmu begitu kejam?
Sadarkah
kau salah paham?
Atau
hatimu terlalu kejam?
Gegabah
menilaiku secara awam
Aku
hitam, warna abadi sang alam
Salam
diam ku tukarkan tentram
Aku
hitam biarkanlah tetap hitam
Jadi
warna pertama kala kau terpejam
Badri
Hitamku
Aku....
Berjalan
di pekatmya jalan
Dengan
lebut kerikil menusuk telapak
Mencoba
bebatuan terjal
Menuju
ujung jalan yang kuyakinu
Biarkanlah
ku berikan semua waarnaku padamu
Percayalah
tak apa
Karnaku
sudah terbiasa
Terbiasa
menyendiri dalam pekatku
Saat
kau temukan warna
Jangan
menoleh padaku
Tetaplah
pendang jalan dihadapanmu
Bergegaslah
Dan
berjalanlah
Sri Linda O
Gelap
Gelap
berarti tidak terang
Terang
berarti tidak gelap
Tetapi
kegelapan ini berbentuk terang
Keterangan
ini ada di dalam kegelapab
Dengan
bagian
Kegelapan
bukan kegelapan pada umumnya
Kegelapan
yang bukan sesuatu apa yang dipikirkan
Namun
kegelapan ini adalah yang diinginkan orang orang
Karena
kegelapan ini adalah cahaya kehidupan bagi semua umat manusia
Rajabi
Logika
Ia
tak pernah berjalan beriringan dengan hati
Ia
selalu berlawan
Bak
hitam dan putih
Atau
kanan dan kiri
logika
ia
selalu memintaku untuk menyerah
bahkan
berhenti bermimpi
namun
ia
juga tak lupa menyuruhku untuk tahu diri
Radika Nenda Ayu
Hakekat Diri
kala
persimpangan antara senja dam kelam
seorang
insan mencoba menapaki kolase
siapakah
engkau wahai disana?
sejak
kapan kau anggap diriku saudara?
lirih engkau bertanya
"bagaimana keadaanmu ukhti"?
Alhamdulillah akhi
saat bersinggungan, aku merasa
sangat terasing
aku dirasuki perasaan takut
takut engkau hanyut dalam pekatnya
diriku
inilah
sejatinya hakekat diriku
jika
engkau mendengar hal buruk tentangki, maka percayalah...
aku
tidak seutuhnya baik
aku
perlu menimba ilmu dari para sufi
tunggu aku dibatas waktu
kita sama-sama memantaskan diri
demi rida dan cinta ilahi
Gading Dita