Terkadang diam lebih baik daripada berbicara
Percuma menjelaskan kalau hanya untuk
didengar tapi tak dimengerti
Percuma meanangis di depan mu kalau hanya
dirimu berpaling muka dan tak peduli
Air mata yang jatuh disetiap ku mengingatmu
Air mata itu ..
Aku yakin air mata itu mampu melunturkan
namamu dalam hatiku
Menghapus bayang bayang dirimu yang pernah
hadir dihidupku
Mengapa aku harus menyiksa diriku hanya untuk
kebahagiaanmu
Kalau mencintaimu saja aku harus tertatih dan
berusaha
Kenapa aku harus meneruskan ini ?
Terkadang cinta tak butuh alasan
Tapi sakitnya cinta yang dirasakan juga harus butuh logika
Kalau tidak ? bagaimana kamu akan meneruskan
hidupmu dengan berhenti pada dirinya
yang tak menyayangimu seperti kamu menyayanginya
Dirimu tahu kalau hatimu tak padaku
Terus kenapa? kenapa dulu kamu memberikan aku
harapan
Memberikan senyuman indah yang membuat aku
jatuh cinta
Setelah saat saat bahagia kau berikan banyak
luka
Aku baru sadar ! cinta yang engkau beri tak
sebanyak tangisku karena mencintaimu
Sayang yang engkau beri hanya terucap dalam
tulisan dan lisan yang abu abu
Tak jelas dan penuh kebohongan
Apa
karena dia !
Apa
karena dia kau menjadikan ku pelarian cintamu
Melampiaskan
semua rasa sakit hatimu padaku
Pada
orang yang benar benar mencintaimu
Tak
pernahkah kau sadar
Berapa
banyak perubahan pada diiku akan dirimu
Tertawaku
hilang !
Kebahagiaan
ku musnah entah kemana
Keceriaan
yang ku punya lenyap tanpa jejak kata
Dan
perasaan ku hilang serasa tak bisa mencinta
Pergilah ! menjauh lah dari diriku
Tak bisa hatiku teru menerima dunia sempitmu
Pikiran anak labil yang tak menengok kearah
dimana hati ini begitu tersiksaヽ(´▽`) ノ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar