Minggu, 06 November 2016

Rindu Hawa-ku

selanjutnya....

menyenangkan saat kumpulan manusia manusia yang sepaham akan jalam pikiranmu
melintasi jalan, jembatan kecil, mengarungi derasnya kali, menembus tajamnya rintikan hujan
selalu tersenyum akan kepuasan hati

selanjutnya....
kepalaku menunduk permohonan maaf "ahh mungkin aku yang terlalu kecil dan sempit pemikirannya"
kedua tanganku bersatu satu sama lain "ahh egois sekali engkau, membiarkanku bersalah tanpa kata"

selanjutnya..
bukan untuk engkau adam, ini untuk hawa yang kau curi.
aku menyayanginya, kita tak sedekat nadi, tetapi kehangatan sikapnya membuatku selalu nyaman seperti hitungan matematika yang menyebalkan tapi nyatanya tetap kau gunakan jua dan membuat hidupmu serasa lengkap, selalu meladeni kerasnya pemikiran dan perkataanku "ahh aku canggung sekali kali ini, jika bertatap denganmu",- "berbincang bincanglah hawa-ku, kau tak merindukan ku?"
Lika Chusnul Aissyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar