Jumat, 08 November 2013

Air mata itu

Terkadang diam lebih baik daripada berbicara
Percuma menjelaskan kalau hanya untuk didengar  tapi tak dimengerti
Percuma meanangis di depan mu kalau hanya dirimu berpaling muka dan tak peduli
Air mata yang jatuh disetiap ku mengingatmu
Air mata itu ..
Aku yakin air mata itu mampu melunturkan namamu dalam hatiku
Menghapus bayang bayang dirimu yang pernah hadir dihidupku
Mengapa aku harus menyiksa diriku hanya untuk kebahagiaanmu
Kalau mencintaimu saja aku harus tertatih dan berusaha
Kenapa aku harus meneruskan ini ?
Terkadang cinta tak butuh alasan
Tapi sakitnya cinta yang dirasakan juga  harus butuh logika
Kalau tidak ? bagaimana kamu akan meneruskan hidupmu dengan berhenti  pada dirinya yang tak menyayangimu seperti kamu menyayanginya
Dirimu tahu kalau hatimu tak padaku
Terus kenapa? kenapa dulu kamu memberikan aku harapan
Memberikan senyuman indah yang membuat aku jatuh cinta
Setelah saat saat bahagia kau berikan banyak luka
Aku baru sadar ! cinta yang engkau beri tak sebanyak tangisku karena mencintaimu
Sayang yang engkau beri hanya terucap dalam tulisan dan lisan yang abu abu
Tak jelas dan penuh kebohongan
                Apa karena dia !
                Apa karena dia kau menjadikan ku pelarian cintamu
                Melampiaskan semua rasa sakit hatimu padaku
                Pada orang yang benar benar mencintaimu
                Tak pernahkah kau sadar
                Berapa banyak perubahan pada diiku akan dirimu
                Tertawaku hilang !
                Kebahagiaan ku musnah entah kemana
                Keceriaan yang ku punya lenyap tanpa jejak kata
                Dan perasaan ku hilang serasa tak bisa mencinta
Pergilah ! menjauh lah  dari diriku
Tak bisa hatiku teru menerima dunia sempitmu
Pikiran anak labil yang tak menengok kearah dimana hati ini begitu tersiksa)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar