MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATAKULIAH
Deutsche Morphologie
yang dibina oleh
Bapak Deddy Kurniawan, S.Pd., M.A.
oleh:
Dina Fadhilatul
Nafsaka
140241603969
Sonya Tayomi Hendra
140241603032
UNIVERSITAS NEGERI
MALANG
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SASTRA JERMAN
MARET 2016
DAFTAR
ISI
Halaman Judul .................................................................................................
Daftar Isi ......................................................................................................... i
Pendahuluan .................................................................................................. 1
Pembahasan ................................................................................................... 2
Penutup .......................................................................................................... 7
Daftar Rujukan ............................................................................................. 8
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan Bahasa Jerman di Indonesia saat ini cukup pesat. Hal ini terbukti
dengan banyaknya mahasiswa dari Indonesia yang melanjutkan kuliah di berbagai
universitas di Jerman. Mahasiswa Indonesia di Jerman diwajibkan untuk bisa
berbahasa Jerman. Berkembangnya Bahasa Jerman di Indonesia juga dipengaruhi
oleh ketertarikan negara Jerman untuk mengembangkan bahasanya di Indonesia. Hal
ini terbukti dengan sudah adanya lembaga Bahasa Jerman yang dikenal dengan
Gooethe Institut.
Gooethe Institut dibangun di Indonesia untuk membantu masyarakat Indonesia
untuk memberikan pengetahuan dan keahlian dalam berbahasa Jerman. Pengetahuan
dan keahlian yang perlu dimiliki adalah dalam pengucapan, kosa kata, dan tata
bahasa. Selain itu, kemampuan yang perlu dikuasai adalah morfologi. Menurut
Ramlan dikutip Tarigan (2009:4) Morfologi yaitu bagian dari linguistik yang membicarakan seluk beluk bentuk kata serta
pengaruh perubahannya terhadap fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
Dalam Morfologi terdapat proses morfemis, yaitu afiksasi, reduplikasi,
komposisi, konversi, dan modifikasi intern. Oleh karena itu, makalah ini dibuat
untuk menjelaskan lebih lanjut tentang salah satu proses morfemis, yaitu
afiksasi.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan afiksasi ?
2. Apa saja macam – macam afiksasi ?
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari afiksasi.
2.
Untuk
mengetahui macam – macam afiksasi.
PEMBAHASAN
Pengertian Afiksasi
Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah dasar
atau bentuk dasar. Di dalam proses bentuk afiksasi terdapat berbagai macam
unsur, yaitu dasar atau bentuk dasar, afiks, dan makna gramatikal yang
dihasilkan. Proses ini bisa bersifat inflektif dan derivatif. Proses ini tidak
berlaku di semua bahasa. Ada beberapa bahasa yang tidak mengenal proses
terebut. Bentuk dasar atau dasar yang menjadi dasar dalam proses afiksasi dapat
berupa akar, yaitu bentuk terkecil yang tidak dapat disegmentasikan lagi,
misalnya be-,emp-, vor-, ab-, dsb.
Afiks adalah sebuah bentuk yang biasanya berupa morfem
terikat yang diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses pembentukan kata. Proses
pembentukan kata ini dibedakan menjadi 2 afiks menurut sifat kata yang
dibentuknya, yaitu afiks inflektif dan afikst derivatif. Afiks inflektif adalah
pembentukan kata secara gramatikal tanpa mengubah identitas leksikal. Contohnya
adalah konjugasi pada kata gehen menjadi
ich gehe, du gehst, dll. Afiks
derivatif adalah pembentukan kata yang mengubah identitas leksikal dan mengubah
kelas kata. Contohnya adalah sufiks –bar dalam kata lessbar yang memiliki makna bisa dibaca.
Macam
– macam Afiksasi
Afiksasi dibedakan menjadi beberapa kelompok dilihat dari
posisi melekatnya pada morfem, yaitu prefiks,
infiks, sufiks, konfiks, dan
interfiks.
Prefiks adalah afiks yang diimbuhkan di depan morfem
dasar. Dalam bahasa Jerman terdapat
dua macam prefiks yang mengubah makna dari verben, yaitu prefiks terpisah (Separable Prefiks) dan prefiks tidak dipisah
(Inseparable Prefiks). Prefiks
terpisah dibedakan menjadi berikut :
1.
Prefiks
terpisah dalam präsent dan präteritum biasanya dipisahkan dan diletakkan di
akhir kalimat/klausa.
2. Ada
banyak prefiks terpisah lainnya. Jika dilihat dari sejarahnya, maka banyak
prefik yang terbentuk dari objek langsung,
teilnehmen to participate (lit. “to take part”)
stattfinden to take place (lit. “to find place”)
standhalten to stand firm
adverb,
fernsehen to
watch television
fortdauern to
continue without interruption
festhalten to
hold on
losfahren to
start of
verba,
stehenbleiben to
stop, to come to a stop
kennenlernen to
become acquainted with
frasa, atau frasa preposisi lama.
abhandenkommen to
become lost
imstandesein to
be able to
zurechtkommen to
fit in, to get along
3. Sejumlah
veba menghasilkan seluruh “keluarga” verba terkait yang diproduksi dari
penambahan prefiks terpisah (dan tidak terpisah). Contohnya ziehen yng memiliki makna dasar
“menarik”
ziehen to pull
abziehen to run off a print
anziehen to dress, to put on
clothing
aufziehen to wind up, to pull up
Prefiks tidak terpisah tidak pernah terlepas dari verba. Pada kenyataannya
mereka bahkan mengganti ge- pada past participle.
be- kommen - bekommen
emp- fangen – empfangen
ent- nehmen – entnehmen
er- kämpfen – erkämpfen
ver- kaufen – verkaufen
zer- stören – zerstören
Beberapa verben yang diimbuhi prefiks durch-,
über-, um-, unter-, voll-, wider-, wieder-. Verba tersebut dapat dipisah (trennbar verben), ketika terdapat
penekanan nada pada prefiks. Namun, ketika penekanan nada terletak pada bentuk
dasar verbanya maka, prefiks yang terdapat dalam verba tersebut menjadi tidak
apat dipisah (untrennbare verben).
Awalan |
Trennbar |
Untrennbar |
durch |
durchschneiden |
durcheilen |
über |
überlaufen |
übersehen |
um |
umspringen |
umarmen |
unter |
Untergehen |
unterhalten |
voll |
Vollpacken |
vollenden |
wider |
widerspigeln |
widersprechen |
wieder |
wiederbringen |
wiederholen |
Infiks adalah
afiks yang diimbuhkan di tengah morfem dasar. Contoh dari infiks adalah lächeln yang berasal dari morfem lachen, dan beherrschen.
Sufiks adalah afiks yang diimbuhkan pada posisi akhir morfem dasar dan
setiap sufiks memiliki makna yang berbeda.
-t/-en found on all
past participles (bekommt, bezahlt, gegessen)
-er a male who
perform some action (der Arbeiter)
-in a female who
perform some action (die Arbeiterin)
-ung an abstraction of an action (die Übung)
-heit/-keit -hood, -ty
(schönheit)
-ieren a verb sufix of French origin (studieren)
-bar -ble (essbar)
-tum -dom (der
Reichtung)
-los -less (without)
(Kinderlos)
-isch -y (typisch)
-schaft -ship (die Freundschaft)
-erei -ry (die Bäckerei)
-ie -y (die Harmonie)
-ei -y (die Partei)
-ig -y (ruhig)
Konfiks adalah afiks yang berupa morfem terbagi yang bagian pertama
berposisi pada awal bentuk dasar dan bagian yang kedua berposisi pada akhir
bentuk dasar. Konfiks merupakan morfem terbagi, maka dari itu kedua bagian dari
afiks dianggap sebagai satu kesatuan dan pengimbuhannya dilakukan sekaligus.
Maksudnya adalah tidak ada yang lebih dahulu dan tidak ada yang lebih kemudian.
Contohnya adalah penggunaan konfiks ge-/-t
pada Bahasa Jerman, yakni afiks untuk menyatakan bentuk past participle pada kata kerja lemah.
Contohnya adalah fragen – gefragt,
schreiben – geschrieben, zeigen – gezeigt.
Sirkumfiksasi adalah afiks yang prosesnya tidak bersama. Ada yang
menggunakan istilah sirkumfiks untuk menyebut gabungan afiks yang bukan
konfiks. Ada juga yang menggunakan untuk konsep yang sama dengan istikah
konfiks.
{be-} + {sitz} + {-en} = besitzen > 3 morfem
Interfiks adalah sejenis infiks atau elemen penyambung yang muncul dalam proses
penggabungan dua buah unsur.
Tag + Reise = Tag.e.reise day’s journey
Jahr + Zeit = Jahr.es.zeit year time
Liebe + Brief = Liebe.s.brief love
letter
PENUTUP
Simpulan
Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah dasar atau bentuk
dasar. Di dalam proses bentuk afiksasi terdapat berbagai macam unsur, yaitu
dasar atau bentuk dasar, afiks, dan makna gramatikal yang dihasilkan. Proses
ini bisa bersifat inflektif dan derivatif.
Afiksasi di bagi menjadi:
1.) Prefiks adalah afiks yang diimbuhkan di depan morfem
dasar. Dalam bahasa Jerman terdapat
dua macam prefiks yang mengubah makna dari verben, yaitu prefiks terpisah (Separable Prefiks) dan prefiks tidak dipisah
(Inseparable Prefiks).
2.)
Infiks adalah
afiks yang diimbuhkan di tengah morfem dasar. Contoh dari infiks adalah lächeln yang berasal dari morfem lachen.
3.)
Sufiks adalah
afiks yang diimbuhkan pada posisi akhir morfem dasar dan setiap sufiks memiliki
makna yang berbeda.
4.) Konfiks adalah afiks yang berupa morfem terbagi yang bagian pertama
berposisi pada awal bentuk dasar dan bagian yang kedua berposisi pada akhir
bentuk dasar. Konfiks merupakan morfem terbagi, maka dari itu kedua bagian dari
afiks dianggap sebagai satu kesatuan dan pengimbuhannya dilakukan sekaligus.
5.)
Sirkumfiksasi adalah afiks yang prosesnya tidak
bersama.
6.) Interfiks adalah sejenis infiks atau elemen penyambung yang muncul dalam proses penggabungan dua buah unsur
DAFTAR RUJUKAN
Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta:
Rineka Cipta.
Tarigan, Guntur. 1988. Pengajaran Morfologi. Bandung: Angkasa.
James,
Charles J. 2008. German Verbs &
Essentials of Grammar. United States of Amerika: The McGraw-Hill Companies,
Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar