REMAJA DI JERMAN
Negara Jerman yang berpenghuni sekitar 82 juta jiwa merupakan negara modern
terbuka terhadap dunia luar. Masyarakatnya ditandai dengan keanekaragaman gaya
hidup dan ciri budayanya. Bentuk-bentuk kehidupan bersama telah menjadi lebih
beragam dan ruang gerak individu diperluas.
Mayoritas di Jerman, remaja yang sudah berusia 18 th + sudah keluar dari
rumah orang tuanya, hidup mandiri, mecukupi kebutuhannya sendiri. Namun, hampir
separuh jumlah pemuda berumur 24 tahun dan 27% dari pemuda sebaya masih tinggal
di rumah orangtua mereka. Karena bagi pemuda-pemudi, kelompok acuan
sosial pokok selain anak sebaya yang semakin penting artinya adalah keluarga.
Sekitar tiga perempat dari semua kaum muda, aktif di bidang sosial dan
lingkungan hidup. Mereka bekerja secara sukarela untuk orang lanjut usia yang
memerlukan bantuan, untuk pelestarian lingkungan dan binatang, untuk orang
miskin, dan penyandang cacat. Pada saat lulus sekolah, sekitar 60% remaja
memulai pendidikan kerja pada salah satu jenis pekerjaan didikan yang diakui
negara ataupun sebagai pendidikan di perguruan kejuruan khusus. Sisanya lebih
memasuki studi di salah satu perguruan tinggi. Dengan berbekal itulah para
pemuda dapat bekerja pada industri-industri.
•
Penggunaan
komputer dalam kehidupan remaja jerman lebih luas. Meskipun TV masih merupakan
media yang paling sering digunakan, komputer menduduki posisi teratas.
•
Hampir
semua remaja memiliki akses komputer di rumah (98%) dan akses internet (92%).
60% kaum muda usia 12-19 tahun memiliki komputer sendiri dan 38% memiliki
internet sendiri di kamar.
•
Selain
komputer, para pemuda di Jerman juga gemar mendengarkan musik dan bermain
internet.
•
Remaja
Jerman biasanya menyelesaikan pendidikan sekolah menengah pada usia 16 tahun,
ketika mereka memutuskan apakah akan pindah ke sekolah perdagangan,
universitas, atau memasuki dunia kerja.
• SIM
tidak dapat diperoleh sampai usia 18 tahun.
• Minuman
beralkohol seperti bir dapat secara legal dibeli oleh remaja dari usia 16
tahun.
•
Generasi
muda kurang tertarik berpolitik. Banyak politisi di Jerman makin tua, sementara
kaum muda kurang berminat terjun ke politik praktis.
• Menurut
remaja Jerman, keluarga adalah yang terpenting saat natal. Bagi mereka pergi ke
gereja tidak terlalu penting, yang terpenting adalah kebersamaan, berkumpul
bersama keluarga ataupun teman .
• Jika
remaja Jerman berada di kalangan mereka sendiri, mereka sering berbicara dalam
bahasa gaul yang hanya jelas artinya di kalangan mereka sendiri
• Langenscheid, perusahaan penerbitan
terkemuka di Jerman menetapkan “Babo” sebagai kata terpopuler remaja Jerman
tahun 2013. Keputusan ini diambil setelah melalui pemilihan panjang
melalui internet.
• Bahasa
gaul remaja Jerman tak hanya dipengaruhi oleh bahasa-bahasa lain, Internet dan
kejadian-kejadian politik yang ada di media akan diserap oleh remaja dan
disesuaikan secara bahasa.
• Misalnya
seperti "wulffen” yang artinya menunjuk pada kesalahan mantan presiden
Jerman Christian Wulff atau kata “griechen" yang berarti meminjam uang
atau bangkrut.
•
Berikut
beberapa penjelasan istilah-istilah slang remaja Jerman.
Ø
Yolo:
"You only live once”: adalah sebuah seruan untuk melakukan sesuatu tanpa
telalu dipikir panjang, sesuai dengan motto: “Jangan takut kamu hanya hidup
sekali“
Ø Geiern: adalah keserakahan yang berlebihan.
Kata ini merujuk pada pengemis atau orang yang rakus pada hal-hal yang
gratis.
Ø Remaja
Jerman begitu menyukai makanan cepat saji. Seperti Pizza, Döner, Hamburger dan Kentang goreng sangat
populer di kalangan remaja.
Ø Yang
paling banyak di gemari remaja dan
menjadi makanan favorit mereka adalah Pizza dan Döner.
Pemuda Jerman Banyak memilih
Internet Dibanding Seks
• Hampir
satu dari lima pemuda Jerman lebih suka tanpa seks daripada tanpa Internet.
• Menurut
survei majalah gaya hidup NEON 18% dari mereka yang disurvei mengatakan
dorongan untuk menggunakan web lebih kuat daripada dorongan seks
• Pada
warga Jerman berusia antara 18 dan 35. ”Jejaring memainkan peran penting bagi
generasi internet pertama tapi ada juga kehidupan di luar World Wide Web,” kata
NEON
• Kaum
muda Jerman yang menganggap dirinya “Pribumi Digital” memiliki selera dan gaya
hidup yang yang berbeda dari orang tua mereka.
• Sebagian
besar mengatakan bahwa mereka hanya mengunjungi 10 atau lebih sedikit website
dengan teratur dan sisanya secara teratur mengunjungi lebih dari 25 alamat
internet
• Sesi
1
- Apa
arti kata “Babo” sebagai bahasa gaul remaja Jerman?
- Apakah
internet berdampak negatif bagi sosialisasi remaja di Jerman?
- Bagaimana
hubungan antara lawan jenis di Jerman?
·
Kata
“Babo” bersal dari bahasa Turki yang berarti pemimpin atau kepala.
·
Tidak,
sebagaian besar remaja Jerman bermain internet saat mereka berada dalam waktu
luang atau dirumah. Mereka tetap hang out bersama teman-teman dan
bersosialisasi seperti biasa.
·
Karena
pada umur 18th+ remaja jerman sudah keluar dari rumah dan mempunyai
tempat tinggal sendiri, biasanya mereka tinggal bersama pacarnya, juga kadang
beberapa memiliki anak.
• Sesi
2
- Bagaimana
hukum untuk remaja yang membeli
bir?
- Apakah
ada bahasa gaul di Jerman yang dipatenkan?
- Bagaimana
dan apa saja kegiatan remaja muslim Jerman?
- Kenapa pemuda Jerman tidak tertarik
dengan politik?
- Apa
saja kegiatan positif remaja Jerman, dan dimana biasanya remaja Jerman
nongkrong? Apakah di Jerman remajanya ada yang berkebut-kebut liar?
·
Di Jerman remaja usia 16thn sudah legal membeli
bir, namun remaja di larang membeli di atas jam 10 malam.
·
Bahasa gaul tidak ada yang di patenkan dalam
kamus, dan semua di terima baik oleh remaja jerman.
·
Di Berlin, ada pusat kegiatan keagamaan
masyarakat muslim, pusat pendidikan Al Qur’an bagi anak-anak dan remaja melalui
program Taman Pendidikan Al Qur’an, pusat pendidikan agama Islam melalui
pengajian rutin mingguan dan bulanan, kegiatan selama Ramadan, pusat
perpustakaan dan literatur keislaman, kajian-kajian ilmiah, sarana silaturahim
untuk saling kenal-mengenal sesama warga.
·
Pemuda
jerman malas ikut politik, mereka juga tidak mau terikat dengan partai atau
ideologi tertentu.
·
Ada
sebuah motto kehidupan yang dikatakan dalam bahasa Jerman “Aufstieg statt
Ausstieg” yang kurang lebih berarti “Lebih baik naik dalam masyarakat daripada
keluar darinya”, mayoritas pemuda di Jerman membentuk beberapa
komunitas-komunitas. Baik itu dibidang sosial dan agama dengan tujuan untuk
mempelajari budaya dan berbasis kemasyarakatan. Mereka turut aktif khususnya di
bidang olahraga, pengisian waktu luang dan penyelenggaraan acara, di lingkungan
sekolah, budaya atau gereja. Separuh di antara para pemuda aktif di
perkumpulan, seperempat menjadi sukarelawan di organisasi kemasyarakatan besar,
khususnya di gereja-gereja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar