SEJARAH
BAHASA JERMAN
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
TELAAH
PRANATA MASYARAKAT JERMAN
Dosen
Pembimbing : Dudy Syafruddin
Di
Susun Oleh :
Elisa
Riska Agustina (140241600340)
Faris
Firmansyah (140241604560)
Gading
Eko N (140241604573)
Hesti Susanti (140241602044)
Lika Chusnul A (140241600502)
Wajihan
Nasichun A (140241606761)
S1 PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
FAKULTAS
SASTRA
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
2014
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat
illahi rabbi, yang telah memberikan cinta dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyusun makalah dan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah Bahasa
Jerman” dengan tepat waktu.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat yang di tugaskan oleh Bapak Dudy Syafruddin selaku matakuliah Telaah Pranata
Masyarakat Jerman.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan yang kami peroleh
dari buku panduan yang berkaitan dengan Keadaan Penduduk masyarakat Jerman,
serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan Sejarah Bahasa Jerman.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu, sehingga makalah ini dapat tersusun, baik secara materil maupun
moril.
Kami menyadari dengan penuh kerendahan
hati, bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan sarannya dari para pembaca
yang budiman, demi kebaikan/kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini ada faedah untuk pembaca budiman
umumnya dan penulis khususnya.
Malang, 01 Oktober 2014
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bahasa
merupakan alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat
ucap manusia, yang berfungsi menyampaikan informasi, mengutarakan pikiran,
perasaan, gagasan, bukan hanya itu berfungsi untuk tujuan praktis, tujuan
artistik.
Di
dunia banyak sekali ragam bahasa atau variasi bahasa. Setiap
negara pasti memiliki bahasa masing masing. Dan bahasa juga dapat mengalami
perubahan atau evolusi, mungkin penyebabnya adalah karena semua orang telah
berbahasa dan mungkin ada beberapa bahasa yang dirubah secara tidak sengaja
atau melahirkan sebuah bahasa baru dari kata kata yang sebelumnya tidak ada.
Bahasa
Jerman
adalah anggota bahasa Germanik Barat yang
dipakai sebagai bahasa pengantar terutama di kawasan Eropa Tengah. Bahasa ini
adalah salah satu bahasa yang luas dipertuturkan di Eropa dan
pernah menjadi bahasa pengantar antarbangsa yang penting sampai awal abad
ke-20. Meskipun sekarang menurun kepentingannya, bahasa ini masih luas
dipelajari karena banyak literatur
klasik dunia yang ditulis menggunakan bahasa ini. Sehingga bahasa jerman juga
memiliki sejarahnya.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar
belakang diatas dapat disimpulkan rumusan masalah :
1.
Apa arti
bahasa Jerman ?
2.
Bagaimana
perkembangan bahasa Jerman ?
C. Tujuan
Tujuan dari tersusunnya
makalah ini yaitu :
1.
Mengetahui
arti bahasa secara Jerman.
2.
Mengetahui
perkembangan Bahasa Jerman.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Bahasa
Jerman
Bahasa merupakan
salah satu alat komunikasi berwujud sistem bunyi atau tulisan yang mempunyai
makna tertentu, dpahami dan dihasilkan oleh alat ucap manusia
Bahasa Jerman adalah anggota yang dipakai sebagai
bahasa pengantar terutama di kawasan Eropa Tengah. Bahasa ini adalah salah satu
bahasa yang luas dipertuturkan di pernah menjadi bahasa pengantar antarbangsa
yang penting sampai awal abad ke-20. Meskipun sekarang menurun kepentingannya,
bahasa ini masih luas dipelajari karena banyak klasik dunia yang ditulis menggunakan bahasa
ini.
Dalam kontinuum variasi bahasa di Eropa
Tengah bagian utara, "bahasa Jerman" adalah semua bahasa yang telah
mengalami. Dengan demikian, ke dalam lingkup ini masuk berbagai bahasa yang
dipakai di Jerman selatan, sehingga bahasa Jerman dikenal pula sebagai bahasa Jerman Hulu.
2.
Sejarah Bahasa Jerman
Pergeseran
bunyi pertama dan kedua yang terjadi dalam kronologis sejarah bahasa Jerman
dari rumpun bahasa Indogermanik hingga ke rumpun bahasa Germanik dan terakhir
bermuara di bahasa Jerman baku modern, Hochdeutsch.
Mengenal dan
atau mempelajari bahasa Jerman standar kuno, Althochdeutsch dan bahasa
Jerman standar abad pertengahan, Mittelhochdeutsch membuka cakrawala
baru seolah-olah untuk mempelajari bahasa baru karena memang pada dasarnya
bahasa historis ini secara lisan maupun tulisan agak melenceng dari
keterbiasaan bahasa Jerman standar modern.
Bahasa Jerman
standar kuno atau bahasa Jerman baku kuno, Althochdeutsch disingkat Ahd.
Ini mulai digunakan di wilayah Jerman selatan sejak tahun 700 hingga 1050.
Sebelum saya membahas mengenai kemunculan nama Althochdeutsch, saya
ingin mengutarakan tentang sejarah perkembangan bahasa Jerman.
Kronologi
sejarah bahasa Jerman dibagi menjadi tiga tahap perkembangan:
·
Bahasa Jerman
standar kuno, Althochdeutsch Tahun
700 – 1050
·
Bahasa Jerman
standar abad pertengahan, Mittelhochdeutsch Tahun 1050 -1350
·
Bahasa Jerman
standar modern, Hochdeutsch Tahun
1350 – skg
Kata alt- dalam
Althochdeutsch mengacu pada waktu atau masa pembagian histori bahasa
Jerman itu sendiri. Sementara kata hoch- mengacu pada wilayah, yakni
wilayah Jerman Selatan. Kemuncul Hochdeutsch sendiri berasal dari bahasa
Jerman selatan karena terdapatnya lebih banyak bukti tertulis dari
kloster-kloster di Jerman selatan. Sebaliknya, untuk sejarah perkembangan
bahasa Jerman Utara dipisahkan menjadi Altniederdeutsch, Mittelniederdeutsch
dan Niederdeutsch. Niederdeutsch sendiri kini digunakan untuk
menyebutkan dialek-dialek bahasa Jerman di Jerman Selatan.
Dalam
bahasaJerman, dikenal berbagai variasi dalam pengucapannya. Variasi ini timbul
karena dipengaruhi oleh dialeg masyarakat setempat. Dialek bahasa Jerman ada
bermacam-macam antara lain adalah
v
Dialeg local atau tempatan.
Dialeg ini tercipta berdasarkan letak geografis masyarakat/penutunnya
v
Dialeg
temporal
v
Dialeg
social, Dialeg social muncul Karen Kelompok social penuturnya
Penggunaan Bahasa Jerman
Penggunaan bahasa jerman tak hanya
dikenal di Negara jerman saja. Di wilayah Eropa timur, bahasa yang dikenal
sebagai bahasa asing kedua yang sering digunakan karena menurut sejarah bahasa
Jerman di beberapa wilayah Eropa Timur. Bahasa ini dikenal sebagai bahasa asing
kedua yang sering digunakan karena menurut sejarah bahasa jerman di beberapa
wilayah Eropa Timur pernahdi huni orang orang Jerman perantauan. Namun setelah
perang dunia keduaorang-orang jerman banyak yang diusir dari wilayah tersebut.
Setelah itu bahasa ini juga di kenal luas oleh Negara prancis.
Tatian
Bukti-bukti tertulis yang
menyampaikan karya-karya sastra abad kuno dalam Althochdeutsch sebagian
besar diambil dari terjemahan pater noster St. Gallen pada abad ke-8,
Freising, Weißenburg, Fulda abad ke-9 dan Notker pada abad ke-10. Namun, untuk
perkuliahan ini kami mengambil lebih banyak teks terjemahan Althochdeutsch dari
Tatian untuk mencari tahu bagaimana rupa dan warna bahasa Jerman standar
kuno ini pernah digunakan.
Tatian ini merupakan hasil karya
terjemahan terbesar kedua untuk karya sastra abad kuno masa kekuasaan Karl
Agung, Karl des Großen yang disuguhkan secara bilingual dalam bahasa
Latin kuno dan bahasa Jerman standar kuno. Berikut adalah potongan gambar dari
halaman Tatian.
Fonologi
Dari sisi fonologi, ystem semua
bunyi dilafalkan ystem sama dengan bunyi-bunyi yang terdapat dalam bahasa
Jerman modern, selain semua yste dengan penanda sirkumfliks dilafalkan panjang.
Misalnya: sīn [si:n]; suntōta
[’sunto:ta]. Hal ini bertentangan dengan ystem pelafalan bahasa Jerman modern,
di mana kita sebagai penutur bahasa Jerman baik sebagai bahasa ibu maupun
sebagai bahasa kedua dan bahasa asing secara otomatis akan melafalkan bunyi di
depan sebuah konsonan dalam satu suku kata, misalnya: Brot [bro:t]; rot
[ro:t]; grün [gry:n] dsb.
Perbedaan yang
lebih jelas terdapat dalam dua contoh sebagai berikut: fater ahd. [fatə]
dan Vater nhd. [fa:tə]. Selain itu bunyi <uu> dilafalkan seperti
<w>, atau <uv> atau <vv> misalnya dalam kata uuirdig [wuiə:dik].
Demikian
pula dengan konsonan /th/ memiliki bunyi <d> seperti dalam bahasa Jerman
modern, misalnya: thō [‘do:].
Sintaksis
Perubahan tata
bahasa Jerman modern begitu drastis jika dibandingan dengan kedua bahasa
terdahulunya. Jaman sekarang kita mengenal Duden yang memberi peraturan
penulisan yang baik dan benar dalam bahasa Jerman modern sekaligus peninjau
penyimpangan-penyimpangan bahasa Jerman modern yang dipengaruhi oleh masuknya
pengaruh bahasa asing, khususnya bahasa Inggris ke dalam bahasa Jerman.
Sementara pada jaman dulu, belum
dikenal sistem penulisan sesuai dengan Duden dalam bahasa Jerman baik
untuk standar kuno maupun standar abad pertengahan. Pengaruh bahasa
latin tampak begitu kuat dalam stuktur bahasa Jerman standar kuno. Namun, di
luar dari hal ini, struktur kalimat bahasa Jerman kuno ini memiliki sistem yang
lebih bebas dalam penempatan katanya, freiere Wortstellung.
Misalnya nihhi
din atau dalam kalimat lain muncul thin nihhi, perbedaan penempatan
unsur kalimat ini sama sekali tidak mengubah makna. Contoh lain
dalam penempatan kata ynag bebas: thu pist in himele dan du in
himele bist. Penghilangan subjek atau kalimat elips ini kerap muncul
seperti dalam bahasa-bahasa romawi: bahasa Latin, Perancis, Spanyol atau bahasa
Itali karena kata kerja yang sudah mengacu secara otomatis pada subjek yang
dimaksud. Misalnya dalam satu kalimat muncul dengan sebuah subjek ih suntōta,
namun dalam beberapa kalimat lain muncul tanpa subjek: iu ni bin.
Morfologi
Baik bahasa Jerman standar kuno,
atau pun bahasa Jerman standar abad pertengahan atau pun bahasa Jerman modern
termasuk ke dalam bahasa fleksif. Artinya, kata sebagai unsur kalimatnya akan
berubah bentuk dan atau berubah bunyi sesuai dengan tempo atau makna indikatif
yang gunakan, khususnya dalam kata kerja. Seperti yang bisa kita amati di atas,
geruorit uuard Ahd. memiliki arti yang sama dalam bahasa Jerman
modern gerührt wurde, yang berati disentuh. Oleh karena
itulah, dalam bahasa Jerman standar kuno pun mengenal perubahan bunyi kata
kerja secara teratur yang disebut Ablaut.
Kata kerja
dalam bahasa Jerman standar kuno digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu: kata
kerja lemah atau schwache Verben, kata kerja kuat atau starke Verben dan
kata kerja khusus atau besondere Verben.
Besondere
Verben misalnya kata kerja – kata kerja seperti bin, durfan, muozan dan
lain sebagainya.
Schwache Verbendalam bahasa
Jerman kuno dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.
Kelompok kata kerja infinitif berakhiran –ōn, misalnya suntōn.
2.
Kelompok kata kerja infinitif berakhiran –ēn, misalnya lebēn.
3.
Kelompok kata kerja infinitif jan-Verben yang berakhiran –en, misalnya ruoren.
Starke Verben adalah kata
kerja yang berakhiran –an dan perubahan bunyinya beraturan sesuai dengan bunyi
vokal yang mengikutinya. Dalam bahasa Jerman kuno ini terdapat 7 urutan
perubahan bunyi kata kerja kuat, Ablautreihen der starken Verben im
Althochdeutschen.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Bahasa merupakan
salah satu alat komunikasi berwujud sistem bunyi atau tulisan yang mempunyai
makna tertentu, di pahami dan dihasilkan oleh alat ucap manusia.
bahasa jerman
termasuk yang merupakan bahasa yang di pakai di beberapa wilayah eropa , yang berkembang sesuai
perkembangan zaman. Bahasa jerman dulunya condong terhadap bahasa latin akan
tetapi karena pengaruh kebudayaaan asing yg menyebabkan bahasa jerman lebih
condong pada bahasa inggris untuk sekarang ini.
Perubahan dalam
bahasa jerman itu berpengaruh pada sistem tata bahasa jerman itu sendiri yang
membuat perubahan pada aspek-aspek yang terkandung di dalamnya .
Akan tetapi baik bahasa Jerman standar kuno, atau pun bahasa Jerman standar abad
pertengahan atau pun bahasa Jerman modern termasuk ke dalam bahasa fleksif.
Artinya, kata sebagai unsur kalimatnya akan berubah bentuk dan atau berubah
bunyi sesuai dengan tempo atau makna indikatif yang gunakan, khususnya dalam
kata kerja.
Daftar
Pustaka
Bergmann-Moulin-Ruge (2001) Hal.
208
http://rudiyana.tumblr.com/post/51872736188/mengenal-bahasa-jerman-standar-kuno-althochdeutsch
http://homepages.uni-tuebingen.de/henrike.laehnemann/tatian_gallen.jpg
http://de.wikipedia.org/wiki/Althochdeutscher_Tatian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar