Mendalami Periode Klassik melalui Puisi
Natur und Kunst Karya Maestro Jerman, Johann Wolfgang von Goethe.
Lidya Indriani Putri
Jurusan Sastra Jerman-Universitas Negeri Malang
E-mail: lidyaindriani02@gmail.com
ABSTRAK:
Artikel ini merupakan analisis karya sastra berupa puisi buah karya Johann
Wolfgang von Goethe. Puisi ini adalah salah satu karya sastra yang lahir pada
zaman periode Klassik. Puisi ini merupakan gambaran dari ciri-ciri karya sastra
periode klasik yang bersifat mempengaruhi pemikiran para pembaca. Selain itu
zaman periode klasik menggambarkan tentang perjalanan hidup Goethe dan Schiller
yang menunjukkan pencapaian perdamaian dan berupa karya sastra yang matang dan
murni pada tahap kedewasaan mereka. Puisi berjudul Natur und
Kunst menceritakan bagaimana alam dan seni yang saling berkaitan.
Kata
Kunci: analisis karya sastra, puisi, Klassik, Natur und Kunst, Goethe,
Puisi adalah
karya sastra hasil ungkapan pemikiran dan perasaan manusia yang bahasanya terikat
oleh irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh dengan makna.
Puisi mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang hendak disampaikan. Suatu
karya puisi yang baik memiliki makna yang mendalam, makna diungkapkan dengan
memadatkan segala unsur bahasa. Bahasa pada puisi tidak sama dengan bahasa yang
kita pakai sehari – hari, Puisi menggunakan bahasa yang ringkas namun penuh
makna dan Kata – kata yang digunakan mengandung banyak pengertian.
Klassik
adalah masa berkembangnya seni nasional Jerman
dan keindahan seni masa antic yunani. Masa ini ditandai oleh persahabatan
antara dua penyair besar, Johann Wolfgang von Goethe dan Friederich Schiller.
Awalnya Goethe bekerja untuk Herzog Karl August sebagai mentri di Weimar,
sementara Shiller adalah professor di Jena. Schiller kemudian pindah dan
menetap di Weimar pada tahun 1799. Goethe dan
Schiller merupakan tokoh jaman Klassik.
LATAR BELAKANG PERIODE
Kata klassik berasal dari bahasa latin classicus yang
menunjuk penduduk Romawi yang termasuk pada kelas pembayar pajak tertinggi.
Atau mengacu kepada scriptor classicus yang berarti penulis papan atas.
Pada masa kini istilah klassik berarti sesuatu yang berlaku abadi, luar biasa,
dan menjadi teladan. Zaman
klassik di Jerman ditandai dengan keberangkatan Goethe ke Italia dan berakhir
ketika Goethe wafat pada tahun 1832. (Syafruddin.
2012:97)
Latar
belakang Historis
Pada tahun 1789 berlangsung revolusi Perancis. Banyak masyarakat
yang menentang mengapa di Jerman tidak ada revolusi Perancis. Secara historis
periode antara 1789 dan 1830 bukan hanya merupakan periode antara revolusi dan
restorasi, tetapi juga periode yang ditandai dengan konflik militer, hingga
zaman industri. Pada tahun 1789 ketika Revolusi Perancis pecah para cendekiawan
Jerman sangat antusias dan menyambutnya sebagai perbuatan paling mulia dalam
abad ini. Revolusi Perancis membawa dampak bagi perkembangan pemikiran di
Jerman terutama dalam bidang sastra dan humanitas. Hingga pada tahun 1790 berkembang
praktik-praktik dan teori-teori sastra yang baru. (Syafruddin. 2012:98)
Latar belakang Filosofis
Immanuel Kant badalah tokoh yang membentuk idealisme Jerman. Orang-orang menyukai Kant karena ia menitik
beratkan pada idealisme akal, jiwa, raga, moral, sopan santun, dan pikiran.
Sehingga ia dapat membentuk kepribadian oirang Jerman.Kant membedakan akal budi
dengan rasio. Tugas akal budi ialah memikirkan suatu hal atau data-data yang
ditangkap oleh indrawi. Tugas rasio adalah menarik kesimpulan dari
keputusan-keputusan. Dengan kata lain, rasio mengadakan
argumentasi-argumentasi. Menurut Kant, jiwa kita merupakan organ yang aktif,
dimaksudkan sebagai jiwa yang inheren, secara aktif mengkoordinasi
sensasi-sensasi yang masuk dengan idea-idea kita. Karena dikoordinasi itulah
maka pengalaman yang masuk, yang tadinya kacau menjadi tersusun teratur.
KESUSASTERAAN
Ciri-ciri Kesusasteraan
Ciri-ciri karya sastra Klassik yaitu sastrawan bersifat
idealis, tertutup, penuh dengan intrik-intrik kemanusiaan, kesempurnaan, moral
dan harmoni. Karya sastra zaman Klassik tidak jauh dari Goethe dan Schiller.
Karya sastranya juga bertujuan memajukan pendidikan. Penulisan karya sastra
pada zama klassik bukan penggambaran atau imitasi alam, namun menangkap inti
dari sebuah benda. Pemahaman akan klassik berasal dari keinginan untuk kembali
menggali seni zaman Antik, tetapi pengaruhnya hanya sedikit. Karya sastra zaman
klassik banyak menggunakan kata-kata kiasan.
Karya Sastra
Karya sastra yang terkenal pada zaman klassik
diantaranya:
Novel
trilogi. Wilhelm Meister (1796), Epos satiris Reineke Fuchs (1793), karya-karya
ilmiah Metamorphose der Pflanzen, Drama Egmont, Drama sejarah Torquato Tass,
Kumpulan puisi Roemische Elegien, Puisi balada karya Gothe dan Schiller
ANALISIS PUISI
Karya sastra yang dianalisis dalam artikel
ini adalah sebuah puisi dari zaman Klassik karya Johann Wolfgang von Goethe
dengan judul Natur und Kunst. Berikut isi
dari puisi tersebut:
Natur
und Kunst
Natur und Kunst, sie scheinen sich zu fliehen,
Und haben sich, eh' man es denkt, gefunden;
Der Widerwille ist
auch mir verschwunden,
Und beide scheinen
gleich mich anzuziehen.
Es gilt wohl nur ein redliches Bemühen!
Und wenn wir erst in abgemeßnen Stunden
Mit Geist und Fleiß
uns an die Kunst gebunden,
Mag frei Natur im
Herzen wieder glühen.
So ist's mit aller
Bildung auch beschaffen:
Vergebens werden ungebundne Geister
Nach der Vollendung
reiner Höhe streben.
Wer Großes will, muß sich zusammen raffen;
In der Beschränkung zeigt sich erst der Meister,
Und das Gesetz nur
kann uns Freiheit geben.
Biografi Pengarang
Johann Wolfgang von Goethe dilahirkan di
Frankfurt pada 28 Agustus 1749. Anak tertua dari pasanagan Johann Kaspar Goethe
dan Katharina Elisabeth Textor Goethe. Ayah
Goethe, asal Thuringian, belajar Hukum di the University of Leipzig. Meskipun
ia tak berkarir sesuai ilmunya, namun pada 1742 ia dapat mencapai posisi
sebagai kaiserlicher Rat (semacam penasehat pemerintah), yang pada 1748
menikahi putri saudagar Frankfurt. Dari semua anaknya yang lahir, orang tua
Goethe hanya mendapati Johann dan saudara perempuannya Cornelia saja yang hidup
sampai dewasa. Saudara perempuannya Goethe dinikahi oleh sahabat karib Goethe,
J. G. Schlosser pada 1773. Tampaknya, bakat kreativitas dan kepekaan imajinasi
Goethe diwarisi dari ibunya, sedangkan pembawaannya yang tenang dan teguh
diwarisi dari ayahnya. (Wink:2009)
Interpretasi Natur und Kunst
Pada bait pertama Goethe menuliskan bahwa alam dan seni terlihat
melarikan diri, dan sebelum orang-orang berpikir menemukan keengganan tersebut.
Keduanya terlihat memikat. Pada bait kedua berarti adanya upaya kejujuran,
ketika kita mengukur waktu. Dengan semangat dan ketekunan kita terikat pada seni. Menyukai alam yang
bebas dan membara di hati. Bait ketiga berisi kesinambungan dengan pendidikan
yang terikat pada jiwa. Dan sebuah upaya yang tinggi pada penyelesaian murni.
Bait keempat siapa yang ingin menjadi besar, harus mau bersama. Dalam sebuah
pembatasan dan hukum yang hanya bisa memberikan kita kebebasan.
KESIMPULAN
Puisi ini
erat kaitannya dengan ciri-ciri zaman Klassik yaitu bersifat idealis, dimana
puisi ini dapat membentuk kepribadian seseorang. Puisi Natur und Kunst
penuh dengan intrik-intrik kemanusiaan, kesempurnaan, moral dan harmoni, puisi
yang berjudul alam dan seni menjelaskan bahwa keduanya adalah hal yang saling
memikat. Dan bertujuan untuk memajukan pendidikan, seperti dijelaskan pada bait
ketiga bahwa semua ada keterkaitannya dengan pendidikan. Puisi yang dituis oleh
Goethe bersifat tertutup dan sulit dimengerti karena banyak menggunakan
kata-kata kiasan. Dari judulnya sudah bisa dikatakan bahwa alam dan seni adalah
sesuatu yang sangat menarik dimana seni sering dikaitkan dengan alam begitu pun
sebaliknya. Maka tak jarang karya karya seperti lukisan, puisi ataupun drama
banyak menggambarkan tentang alam. Keduanya saling berhubungan membentuk sebuah
harmoni keindahan.
DAFTAR PUSTAKA
Syafruddin, Duddy. 2012. Sejarah
Kesusastraan Jerman.Dari Abad Pertengahan hingga Klassik. Malang : Pustaka Kaiswaran.
https://deutschone.wordpress.com/2009/03/26/literatur-jerman/
http://lidyaenlife.blogspot.co.id/2011/11/kesusastraan-jerman-mittelalter-klassik.html
http://www.biografiku.com/2009/04/biografi-johann-wolfgang-von-goethe.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar