Fragesatz (kalimat tanya) dalam bahasa Jerman mempunyai dua variasi yaitu:
1. Fragesatz ohne Fragewort (kalimat tanya tanpa kata tanya)
Adalah kalimat tanya yang
tidak menggunakan kata tanya sebagai penanyanya. Disebut juga dengan
Entscheidungsfragen karena inti jawabannya hanya ja (ya) dan nein (tidak).
Yang digunakan dalam kalimat tanya jenis ini adalah kata kerjanya yang
diletakkan di depan.
Contoh: Manfred kommt aus Deutschland.
Manfred berasal dari Jerman.
Jika kalimat pernyataan
tersebut diubah menjadi kalimat pertanyaan maka bunyinya menjadi:
Kommt
Manfred aus Deutschland?
Apakah Manfred berasal dari Jerman?
Jawaban dari kalimat tanya
seperti itu adalah berupa Entscheidung (keputusan) antara ja dan nein. Contoh:
Ja, er kommt aus Deutschland.
atau Nein, er kommt nicht aus Deutschland.
atau Nein, er kommt aus Polen.
Yang perlu diingat adalah
perubahan subjek kalimatnya. Seperti misalnya dalam contoh:
Ich habe einen Bruder.
Maka kalau dibuat kalimat tanya tidak menggunakan lagi
subjek dan konjugasi “ich” melainkan kata ganti orang kedua yakni “du”
atau”Sie”. Seperti: Hast du einen
Bruder?
Ja, ich habe einen Bruder.
atau Haben Sie einen Bruder?
Nein, ich habe keinen Bruder.
Untuk jawaban positif atau mengiyakan memakai kata ja.
Kalimat berikutnya adalah sama dengan kalimat pernyataan dan di letakkan di
belakang kata ja. Sedangkan untuk jawaban yang negativ, kita membutuhkan kata
ingkar atau Negation yakni “kein” dan “nicht”.
Contoh: - Manfred, hast du heute Abend Zeit?
Nein, ich habe heute Abend keine Zeit.
- Herr Müller, wohnen Sie in Berlin?
Nein, ich wohne nicht in Berlin.
Lebih lanjut tentang penggunaan Negation ini akan dibahas
pada sesi khusus Negation.
2. Fragesatz mit Fragewort (kalimat tanya dengan kata tanya)
Kalimat tanya jenis ini adalah kalimat tanya yang
menggunakan kata tanya (Fragewort) sebagai penanyanya. Kata tanya tersebut
diantaranya:
- Wann (kapan)
Wann berfungsi
untuk menanyakan waktu. Jadi jawaban dari pertanyaan dengan “wann” sebagai kata
tanyanya adalah tentang waktu. Letak kata kerja dalam kalimat tanya dengan kata
tanya adalah di tempat kedua dan tentu saja kata kerjanya dikonjugasikan sesuai
aturan konjugasi.
Contoh: - Wann
kommt sie aus Deutschland?
Kapan dia datang dari Jerman?
* Im Februar.
Pada bulan Februari.
- Warum (mengapa)
Warum adalah
kata tanya yang bersifat kausal atau kata tanya yang menanyakan sebab dari
sesuatu. Jawaban dari kalimat tanya dengan kata tanya warum merupakan alasan
dari terjadinya suatu kejadian atau peristiwa. Oleh karena itu jawabannya biasa
diawali dengan kata “denn” atau “weil” yang artinya karena atau sebab.
Contoh: - Warum kommst du zu spät?
Mengapa kamu
datang terlambat?
* Denn
mein Auto ist kaputt
atau * Weil
mein Auto kaputt ist.
Karena mobil
saya rusak.
Ada perbedaan
peletakkan kata kerja antara jawaban yang menggunakan “denn” dengan jawaban
yang menggunakan “weil”. Kata kerja pada denn tidak mengalami perpindahan yakni
tetap pada posisi kedua sebagaimana kata kerja biasanya. Sedangkan pada weil,
kata kerja diletakkan di belakang.
- Wie (bagaimana)
Kata tanya dengan wie berfungsi untuk menanyakan situasi atau
keadaan sesuatu atau seseorang. Misalnya untuk menanyakan kabar, nama, pendapat
atau lainnya.
Contoh: - Wie geht es dir?
Bagaimana kabarmu?
* Danke gut.
Baik, terima kasih.
- Wo (di mana)
Fragewort “wo” berfungsi untuk menanyakan tempat yang jawabannya
adalah dengan Dativ objekt. Tema ini akan kita bahas lebih lanjut.
Contoh: - Wo studierst du,
Monika?
Di mana kamu belajar, Monika?
* Ich studiere an der Berufsakademie Malang.
Saya studi di Berufsakademie Malang.
- Wohin (ke mana)
Kata tanya
“wohin” disebut juga kata tanya direktif karena menanyakan tempat tujuan.
Jawaban yang diberikanpun harus menunjukakan suatu tempat.
Contoh: - Wohin gehst du?
Ke mana kamu
pergi?
* Ich
gehe zur Uni.
Saya pergi ke kampus.
- Was (apa)
Kata tanya “was” berfungsi untuk menanyakan benda baik itu
sebagai subjek maupun sebagai objek.
Contoh: - Was
ist das?
Apakah ini?
* Das ist ein Auto.
Ini sebuah mobil.
- Was kauft
der Vater?
Apa yang ayah beli?
* Der Vater kauft ein Auto.
Ayah membeli sebuah mobil.
- Wer (siapa)
Kata tanya “wer” berfungsi untuk menanyakan orang sebagai
subjek.
Contoh: - Wer kauft das Auto?
Siapa yang membeli mobil?
* Der Vater
kauft das Auto.
Ayah yang membeli mobil.
- Wie alt (berapa usia)
Wie alt adalah kata tanya yang khusus untuk menanyakan umur/usia
dari manusia atau benda.
Contoh: - Wie
alt bist du?
Berapa usia kamu?
* Ich bin zwanzig Jahre alt.
Saya berusia dua puluh tahun.
- Wie viele / wieviel
(berapa banyak)
Wie viele atau wieviel
berfungsi untuk menanyakan sebuah jumlah tertentu. Setelah wie viele biasanya
diikuti oleh sebuah subsatantiv dalam bentuk plural tanpa artikel dan dipakai
untuk menanyakan benda yang dapat dihitung. Sedangkan setelah wieviel diikuti
oleh sebuah substantiv dalam bentuk singular tanpa artikel dan digunakan untuk
menanyakan kata benda yang tidak dapat dihitung.
Contoh: - Wie viele Geschwister
hast du?
Berapa banyak saudara yang kamu miliki?
* Ich habe 3 Geschwister.
Saya memiliki 3 orang saudara.
- Wieviel
Geld gebt ihr pro Monat aus?
Berapa banyak
uang yang kalian belanjakan perbulan.
* Wir
geben mehr als Rp. 500.000 pro Monat aus.
Kami membelanjakan lebih dari Rp. 500.000
perbulan.
- Wie lange (berapa lama)
Wie lange berfungsi untuk
menanyakan durasi waktu.
Contoh:
- Wie lange bist du schon in
Malang?
Sudah
berapa lama kamu di Malang?
* Schon einen Monat bin ich hier.
Sudah satu bulan saya di sini.
- Wie oft (seberapa sering)
Contoh: - Wie oft gehst du schwimmen?
Seberapa sering kamu pergi berenang?
* Zwei mal pro Woche gehe ich
schwimmen.
Dua kali seminggu saya pergi berenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar