Minggu, 11 Oktober 2020

AFIKSASI - MORFOLOGI

 

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Deutsche Morphologie

yang dibina oleh Bapak Deddy Kurniawan, S.Pd., M.A.

 

 

oleh:

Dina Fadhilatul Nafsaka

140241603969

Sonya Tayomi Hendra

140241603032

 

 

 

 

 

 

 

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS SASTRA

JURUSAN SASTRA JERMAN

MARET 2016


DAFTAR ISI

 

Halaman Judul .................................................................................................  

Daftar Isi ......................................................................................................... i

Pendahuluan .................................................................................................. 1

Pembahasan ................................................................................................... 2

Penutup .......................................................................................................... 7

Daftar Rujukan .............................................................................................  8

 

 

 


 


PENDAHULUAN

 

Latar Belakang

Perkembangan Bahasa Jerman di Indonesia saat ini cukup pesat. Hal ini terbukti dengan banyaknya mahasiswa dari Indonesia yang melanjutkan kuliah di berbagai universitas di Jerman. Mahasiswa Indonesia di Jerman diwajibkan untuk bisa berbahasa Jerman. Berkembangnya Bahasa Jerman di Indonesia juga dipengaruhi oleh ketertarikan negara Jerman untuk mengembangkan bahasanya di Indonesia. Hal ini terbukti dengan sudah adanya lembaga Bahasa Jerman yang dikenal dengan Gooethe Institut.

Gooethe Institut dibangun di Indonesia untuk membantu masyarakat Indonesia untuk memberikan pengetahuan dan keahlian dalam berbahasa Jerman. Pengetahuan dan keahlian yang perlu dimiliki adalah dalam pengucapan, kosa kata, dan tata bahasa. Selain itu, kemampuan yang perlu dikuasai adalah morfologi. Menurut Ramlan dikutip Tarigan (2009:4) Morfologi yaitu bagian dari linguistik yang  membicarakan seluk beluk bentuk kata serta pengaruh perubahannya terhadap fungsi gramatik maupun fungsi semantik.

Dalam Morfologi terdapat proses morfemis, yaitu afiksasi, reduplikasi, komposisi, konversi, dan modifikasi intern. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk menjelaskan lebih lanjut tentang salah satu proses morfemis, yaitu afiksasi.

 

Rumusan Masalah

1.      Apakah yang dimaksud dengan afiksasi ?

2.      Apa saja macam – macam afiksasi ?

Tujuan

1.        Untuk mengetahui pengertian dari afiksasi.

2.        Untuk mengetahui macam – macam afiksasi.

 

 

 

PEMBAHASAN

 

 

Pengertian Afiksasi

Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah dasar atau bentuk dasar. Di dalam proses bentuk afiksasi terdapat berbagai macam unsur, yaitu dasar atau bentuk dasar, afiks, dan makna gramatikal yang dihasilkan. Proses ini bisa bersifat inflektif dan derivatif. Proses ini tidak berlaku di semua bahasa. Ada beberapa bahasa yang tidak mengenal proses terebut. Bentuk dasar atau dasar yang menjadi dasar dalam proses afiksasi dapat berupa akar, yaitu bentuk terkecil yang tidak dapat disegmentasikan lagi, misalnya be-,emp-, vor-, ab-, dsb.

Afiks adalah sebuah bentuk yang biasanya berupa morfem terikat yang diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses pembentukan kata. Proses pembentukan kata ini dibedakan menjadi 2 afiks menurut sifat kata yang dibentuknya, yaitu afiks inflektif dan afikst derivatif. Afiks inflektif adalah pembentukan kata secara gramatikal tanpa mengubah identitas leksikal. Contohnya adalah konjugasi pada kata gehen menjadi ich gehe, du gehst, dll. Afiks derivatif adalah pembentukan kata yang mengubah identitas leksikal dan mengubah kelas kata. Contohnya adalah sufiks –bar dalam kata lessbar yang memiliki makna bisa dibaca.

 

Macam – macam Afiksasi

Afiksasi dibedakan menjadi beberapa kelompok dilihat dari posisi melekatnya pada morfem, yaitu prefiks, infiks, sufiks, konfiks, dan interfiks.

Prefiks adalah afiks yang diimbuhkan di depan morfem dasar. Dalam bahasa Jerman terdapat dua macam prefiks yang mengubah makna dari verben, yaitu prefiks terpisah (Separable Prefiks) dan prefiks tidak dipisah (Inseparable Prefiks). Prefiks terpisah dibedakan menjadi berikut :

1.      Prefiks terpisah dalam präsent dan präteritum biasanya dipisahkan dan diletakkan di akhir kalimat/klausa.

 


2.      Ada banyak prefiks terpisah lainnya. Jika dilihat dari sejarahnya, maka banyak prefik yang terbentuk dari objek langsung,

 

teilnehmen     to participate (lit. “to take part”)

stattfinden      to take place (lit. “to find place”)

standhalten    to stand firm

 

adverb,

fernsehen       to watch television

fortdauern      to continue without interruption

festhalten       to hold on

losfahren       to start of

 

 verba,

stehenbleiben             to stop, to come to a stop

kennenlernen             to become acquainted with

 

 frasa, atau frasa preposisi lama.

abhandenkommen     to become lost

imstandesein              to be able to

zurechtkommen         to fit in, to get along

 

3.      Sejumlah veba menghasilkan seluruh “keluarga” verba terkait yang diproduksi dari penambahan prefiks terpisah (dan tidak terpisah). Contohnya ziehen yng memiliki makna dasar “menarik”


            ziehen                        to pull

abziehen        to run off a print

anziehen        to dress, to put on clothing

aufziehen       to wind up, to pull up

 

Prefiks tidak terpisah tidak pernah terlepas dari verba. Pada kenyataannya mereka bahkan mengganti ge- pada past participle.

be-            kommen - bekommen

emp-         fangen – empfangen

ent-           nehmen – entnehmen

er-             kämpfen – erkämpfen

ver-           kaufen – verkaufen

zer-           stören – zerstören

 

Beberapa verben yang diimbuhi prefiks durch-, über-, um-, unter-, voll-, wider-, wieder-. Verba tersebut dapat dipisah (trennbar verben), ketika terdapat penekanan nada pada prefiks. Namun, ketika penekanan nada terletak pada bentuk dasar verbanya maka, prefiks yang terdapat dalam verba tersebut menjadi tidak apat dipisah (untrennbare verben).

 

Awalan

Trennbar

Untrennbar

durch

durchschneiden

durcheilen

über

überlaufen

übersehen

um

umspringen

umarmen

unter

Untergehen

unterhalten

voll

Vollpacken

vollenden

wider

widerspigeln

widersprechen

wieder

wiederbringen

wiederholen

 

Infiks adalah afiks yang diimbuhkan di tengah morfem dasar. Contoh dari infiks adalah lächeln yang berasal dari morfem lachen, dan beherrschen.

Sufiks adalah afiks yang diimbuhkan pada posisi akhir morfem dasar dan setiap sufiks memiliki makna yang berbeda.

-t/-en    found on all past participles (bekommt, bezahlt, gegessen)

-er        a male who perform some action (der Arbeiter)

-in        a female who perform some action (die Arbeiterin)

-ung    an abstraction of an action (die Übung)

-heit/-keit         -hood, -ty (schönheit)

-ieren   a verb sufix of French origin (studieren)

-bar     -ble (essbar)                

-tum    -dom (der Reichtung)                                    

-los      -less (without) (Kinderlos)                 

-isch    -y (typisch)

-schaft -ship (die Freundschaft)

-erei     -ry  (die Bäckerei)

-ie        -y  (die Harmonie)

-ei        -y (die Partei)

-ig        -y (ruhig)

 

Konfiks adalah afiks yang berupa morfem terbagi yang bagian pertama berposisi pada awal bentuk dasar dan bagian yang kedua berposisi pada akhir bentuk dasar. Konfiks merupakan morfem terbagi, maka dari itu kedua bagian dari afiks dianggap sebagai satu kesatuan dan pengimbuhannya dilakukan sekaligus. Maksudnya adalah tidak ada yang lebih dahulu dan tidak ada yang lebih kemudian. Contohnya adalah penggunaan konfiks ge-/-t pada Bahasa Jerman, yakni afiks untuk menyatakan bentuk past participle pada kata kerja lemah. Contohnya adalah fragen – gefragt, schreiben – geschrieben, zeigen – gezeigt.

Sirkumfiksasi adalah afiks yang prosesnya tidak bersama. Ada yang menggunakan istilah sirkumfiks untuk menyebut gabungan afiks yang bukan konfiks. Ada juga yang menggunakan untuk konsep yang sama dengan istikah konfiks.

{be-} + {sitz} + {-en} = besitzen > 3 morfem

Interfiks adalah sejenis infiks atau elemen penyambung yang muncul dalam proses penggabungan dua buah unsur.

Tag + Reise     = Tag.e.reise               day’s journey

Jahr + Zeit       = Jahr.es.zeit               year time

Liebe + Brief  = Liebe.s.brief             love letter


 

PENUTUP

 

Simpulan

Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah dasar atau bentuk dasar. Di dalam proses bentuk afiksasi terdapat berbagai macam unsur, yaitu dasar atau bentuk dasar, afiks, dan makna gramatikal yang dihasilkan. Proses ini bisa bersifat inflektif dan derivatif.

Afiksasi di bagi menjadi:

1.)    Prefiks adalah afiks yang diimbuhkan di depan morfem dasar. Dalam bahasa Jerman terdapat dua macam prefiks yang mengubah makna dari verben, yaitu prefiks terpisah (Separable Prefiks) dan prefiks tidak dipisah (Inseparable Prefiks).

2.)    Infiks adalah afiks yang diimbuhkan di tengah morfem dasar. Contoh dari infiks adalah lächeln yang berasal dari morfem lachen.

3.)    Sufiks adalah afiks yang diimbuhkan pada posisi akhir morfem dasar dan setiap sufiks memiliki makna yang berbeda.

4.)    Konfiks adalah afiks yang berupa morfem terbagi yang bagian pertama berposisi pada awal bentuk dasar dan bagian yang kedua berposisi pada akhir bentuk dasar. Konfiks merupakan morfem terbagi, maka dari itu kedua bagian dari afiks dianggap sebagai satu kesatuan dan pengimbuhannya dilakukan sekaligus.

5.)    Sirkumfiksasi adalah afiks yang prosesnya tidak bersama.

6.)    Interfiks adalah sejenis infiks atau elemen penyambung yang muncul dalam proses penggabungan dua buah unsur

 

DAFTAR RUJUKAN

 

Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Tarigan, Guntur. 1988. Pengajaran Morfologi. Bandung: Angkasa.

James, Charles J. 2008. German Verbs & Essentials of Grammar. United States of Amerika: The McGraw-Hill Companies, Inc.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar