Senin, 12 Oktober 2020

terjemahan Lernkrimi Tod in die Oper oleh Lika Chusnul

 




 

 

TOD IN DER OPER

 

Von Volker Borbein und Marie-Claire Loheac-Wieders

Cornelsen


TOD IN DER OPER

 

Volker Borbein und Marie-Claire Loh eac-Wieders

 

 

Lekrorat: Pierre Le Borgne

 

Jllustrationen: Detlef Surrey

 

Layo ut und tec hnische Umsetzung: Annika Preyhs fi.ir Buchgesta ltung Umschlaggestaltung: Cornel sen Verlag Des ign

 Weitere Titel in dieser Reihe

 

ISBN 978-3-589-01501-6 Jeder ist kii ufli ch

 

ISBN 978-3-589-01502-3 Ti:idlicher Cock ta il

 

ISBN 978-3-589 -01 503-0 Taro rt: Krankenhaus


www.lextra .de

 

www.cornelsen.de

 

Die lntern etadresse n und -datei en, die in diesem Werk angegeben sind , wurden vor Drucklegung ge pri.ift . Der Verl ag i.ibernimmt kein e Gewiihr fi.ir di e Aktualitiit und den lnha lt dieser Adressen und Dateien oder solche,

 

di e mit ihnen verlinkt sind .

 

1.  Auflage, 1. Druck 2008

 

© 2008 Co rnelsen Verlag, Berlin

 

Das Werk und se in e Teile sind urheberrechtlich geschi.itzr. Jede Nutzung in anderen als den geserzlich zugelassenen Fallen beda rf der vorherigen schrifr-lichen Einwilligung des Verlages. Hinweis zu den §§ 46, 52 a UrhG: Weder da s Werk noch seine Teile di.irfen ohne eine solc he Einwilligung eingesca nnt und in ein Netzwerk ein gestellt oder sonst i:i ffenrlich zugiinglich ge macht werden. Di es gilt auch fi.ir lntranets von Schulen und sonstigen Bildungseinrichrungen.

 

Druck : CS-Druck Corne lse nSti.irtz, Berlin

 

ISBN 978-3-589-01504-7

 

@ lnh alt gedruckr auf sii urefre iem Papi er aus nac hh altige r Forstwirtschafr.


IN HALT

 

 

Vorwort

4

Tod in der Oper

7

Ubungen zu Tod in der Oper

44

Losungen

54


 

 

 

 

Die beigelegte Audio-CD macht diesen Krimi auch zum vergnuglichen Horerlebnis.

 

Sie konnen diese spannende Geschichte in Ihren CD-Spie-ler einlegen oder uber einen mp3-Player zu Hause, bei einer

 

Auto-, Zug- oder Busfahrt anhoren und genie/Sen .


 

 

 

Halaman | 1

 

 

10    Juli - 11.10

 

“Masuklah”

            Bertram Bizioes memasuki ke ruangan musik kecil yang di dalamnya terletak piano, 3 buah kursi dan sebuah paperstand dan telepon

 

Bertram Biziös bernyanyi sudah sejak 4 tahun sebagai penyanyi Tenor di Teater kota di Kassel. Ia berasal dari Hungaria. Tingginya 1,76 cm. Dia memiliki mata hijau dan rambut pirang gelap sepanjang bahunya. Ia berbadan kurus dan terlihat lebih muda daripada umurnya yang sudah 50 tahun. Di bulan Oktober dia memutuskan apakah kontraknya akan diperpanjang atau tidak. Peran impiannya adalah bermain sebagai Don Jose dalam Opera “Carmen” karya dari George Bizett.

 

Tony Kroeger sudah sejak 2 tahun berprofesi aktif sebagai Solorepetitor di Teater kota. Ia mempersiapkan diri untuk menjadi Dirigent. Tony berusia 25 tahun. Ketika ia mengawali di Teater, ia mengajak rekannya dari Spanyol, tingginya 1,82 cm, berkulit gelap, hampir seluruh rambutnya berwarna hitam, coklat,

 

7


dan pandangan mata yang sayu.

“Maaf atas keterlambatan saya dan membuat suasana tidak nyaman...” kemudian dering telepon memotong pembicaraan mereka.

“Baiklah, saya mengetahui informasi yang penting”, jawab Tony sambil telepon.

“Biarkan kami memulai duet dengan Carmen-Don Jose. Jose putus asa. Carmen tidak ingin tahu lagi tentangnya, meskipun dia telah mengorbankan karir kemiliterannya dan lebih suka menjadi seorang penjahat. Tony menunggu beberapa detik.

“Apakah kamu sudah siap?”

 

Bertram menganggukkan kepalanya. Dia mulai bernyanyi: “~Ayo, kita pergi ke tempat lain. Kita mulai hidup baru, jauh dari sini, tempat yang jauh~” Bertram gugup. Dan dia menyanyi dengan suara fals.

 

“Apa kamu baik-baik saja”? tanya Tony dengan khawatir

“Iya, sebenarnya sudah baik, hanya...” suaranya gemetar.

“Aku sudah bilang, kalau kamu dapat mempercayaiku. Apa yang harus aku lakukan untukmu? ”

Bertram ingin tahu akan ceritanya.

8


“Aku dulunya berada di Intendanten”, aku dulu juga terlambat, dan lalu Giueppe yang merebut posisiku, akhirnya Giuseppe yang tampil perdana untuk menyanyi Di Rosi Don Jose. Tapi aku tidak yakin, tapi...”

 

Di suasana yang ramai, Bertram keluar masuk ke ruangan kecil.

 

“Untuk perannya aku mau kerjakan semuanya”, ucap dia lirih.

“Dapatkah kita mencoba lagi? Waktu kita sangat banyak.” Sambil Tony Kroeger bersandar di mesin percetakan.

Konsenkuesi di dalam Teater itu besar.

 

10. Juli -  12.45

 

Konsenkuesi di dalam Teater itu besar.

 

9


Halaman | 2

 

 

 

10. Juli – malam hari

“ Bagimana kamu hari ini?”

Bertram tidak menjawab pertanyaan nya. Ia memandang Istrinya Kristina. Mereka berkenalan saat Bertram mendapat undangan Orkestra di Staatstheater Budapest. Kristina adalah pemain biola dan satu tahun lebih muda dari Bertram. Mereka bermimpi dapat membangun karir bersama-sama di Berlin.

Kristina bertanya lagi tentang pertanyaan nya tadi, dan Bertram tetap tidak menjawabnya.

 

“Aku akan mengambilkan dulu minuman untuk kita. Kamu mau minum apa?” Bertram tidak menjawabnya, ia berjalan ke dapur dan membawa botol anggur merah “Untuk kita!” kata nya sambil mengangkat gelasnya, kemudian mereka duduk di sofa. Kristina tak bertanya-tanya lagi.

 

10


“Aku tahu semuanya, bahwa ada yang sedang kamu khawatirkan, bicarakan saja itu denganku.”

 

“Tadi pagi aku latihan dengan Tony Kroeger dan itu tidak berjalan dengan baik. Aku juga tidak tahu apa yang terjadi padaku. Tahukah kamu . . .” dengan suara takut kemudian Bertram memeluk Kristina.

 

“Bicaralah dengan tenang.”

Intendanten sudah setuju untuk percobaan ini, kami berbicara sangat lama, dia puas dengan pekerjaan ku tetapi . . .” Bertram menghentikan ceritanya sejenak.

 

Bertram mengambil nafas sejenak.

 

“Dia ingin tampil perdana. Intendanten dan sutradara masih belum mengambil keputusan, apakah aku atau Giuseppe yang akan bernyanyi kemudian perlahan-lahan aku merasa bodoh. Di sini, di teater ini selalu ada dua tempat, bukan hanya satu! Aku bernyanyi sangat bagus seperti Giuseppe. Aku merasa seperti pemain sepak bola, dari pemain penting menjadi pemain biasa yang terkadang hanya mempunyai waktu setengah hari berada di tempat musik.”

 

Kristina menyelanya “Sayang, kamu menyanyi dan bermain lebih baik dari partnermu. Aku pikir itu tidak adil jika Giuseppe dan kamu disamakan.”

“Selain itu, Intendanten mengatakan bahwa pentas perdana ini akan dihadiri oleh agensi musik yang berperan sangat penting di Jerman,


 

11


kamu tahu apa artinya untuk kita kan?”

 

Bertram dan Kristina saling berpelukan dan suasana menjadi sunyi.

Keduanya berpikir tentang mimpi mereka yaitu menempati panggung yang mewah di kota yang besar dan mereka akan menjadi pemain biola dan pemain orchestra terbaik di dunia. Bertram mengocok pilihannya dan dia mendapat nomor urut pertama.

Bertram dan Kristin berharap bahwa tahun “terbaik” tidak berpihak terus kepada Tenors.

“Apakah aku harus telanjang, agar aku dapat pentas di Perdana?” Tanya Bertram dengan mood yang kurang baik ke Kristin.

Kristin tersenyum.

 

“Aku mempunyai ide bagus, biarkan aku yang mengatasinya. Kamu tonton saja semuanya pasti berjalan lancar, aku berjanji padamu.”

Kristina berdiri dan pergi ke dapur kemudian mengambil botol Champain dari dalam kulkas.


12


Halaman | 3




“Iya, semua nya tidak sesuai dengan harapan kami, jadi semuanya berlangsung sangat lama. Tapi aku sekarang ada di sini berbincang denganmu.”

“Apakah kamu sudah mematuhi aturannya?” Tanya Klara.

“Aturan? Aturan apa? Apa yang harus aku patuhi? Aku tidak mengerti apa yang kamu maksud.” Tanya Giuseppe.

“Apakah kamu sudah berbicara dengan istrimu?” mendekati Giuseppe.

 

“Ah! Itu yang kamu maksud. Hmm.. aku belum mengatakannya, jangan terlalu terburu – buru, itu hal yang tidak penting, pasti akan aku selesaikan dengan baik.” Jawab Giuseppe.


 

 13


 

“Bagiku, itu sangat penting. Kita bisa melihatnya, kalau kamu tidak berbicara dengannya, bagimana kalian akan berpisah?” suara Klara seperti berharap.

“Aku mencintaimu, kita akan pindah dan hidup bersama. Kira – kira kemana kita akan pindah? Ke Kota atau pinggiran Kota? Menurutku rumah mewah yang indah di . . .”

“Tidak, tidak ada rumah mewah, aku ingin rumah sederhana yang di kelilingi kebun di pedesaan. Disana lebih nyaman.. kemudian kita bisa duduk di taman dan menghirup udara segar sambil memanggang dan minum anggur merah.”

“Apakah kamu sudah berpikir, kalau teater ada di tengah – tengah kota dan kita harus menempuh jarak yang jauh untuk bekerja? Membayangkan nya saja aku malas, satu jam perjalanan. Apalagi saat musim dingin, jalanan pasti sangat licin.”

“Kamu tidak harus membayangkan bahwa setiap hari adalah musim dingin dan setiap hari jalanan pasti licin.”

 

“Kita bisa kembali ke suasana gembira lagi? Kita tidak perlu bertengkar.” Giuseppe melihat Klara dan tersenyum padanya.

“Aku sangat mencintaimu, aku selalu menunggu kedatanganmu atau pertemuan kita, pelukanmu dan ciumanmu. . .

selebihnya, apa yang ingin kau lakukan pada Kristin?” Tanya Klara sungguh – sungguh.

  

14 


“Kristin? Aku tidak tahu, aku belum berbicara dengannya.” Jawab Giuesppe.

“Sesekali aku melihatnya, dia berada di dekatmu dan itu membuatku cemburu.”


15


Halaman | 4

 

17 Juli –malam hari

 

Nathalie Bezauber menunggu suaminya Giuseppe dengan cemas. Harusnya Giuseppe sudah sampai rumah dari tadi. Latihan percobaannya selalu berlangsung lebih lama, dan ada sesuatu yang janggal. Lalu akhirnya dia mendengar suara pintu dibuka. Dia sangat senang.

“Hallo!” sambutnya.

 

Giuseppe tidak menghampiri Nathalie yang berada di ruang tengah, ia bergegas langsung menuju kamar mandi.

“Hari ini kamu sibuk seharian, apakah kamu tidak memberikan aku satu pun ciuman?”

Tidak ada jawaban sama sekali, hanya terdengar pancuran air dari kamar mandi saja. Nathalie kesal. Akhir – akhir ini Nathalie merasa

 

16


tidak penting lagi bagi suami nya, kemudian Nathalie tahu bahwa Giuseppe berjalan menuju kamar. Lalu dia mendatanginya.

 

“Hm, kamu terlihat segar.” kata Nathalie

“Jelas saja, aku baru saja selesai mandi.” Jawab Giuseppe dengan kasar.

 

“Apakah aku tidak mendapatkan ciuman darimu?”

“Kita sudah bertemu tadi pagi” jawab Giuseppe menolak.

 

Kata – kata Giuseppe membuat Nathalie ingin marah dan geram.

“Singkat sekali! Tadi pagi kita hanya bertemu sebentar! Sangat singkat!”

“Tadi pagi aku tidak punya banyak waktu, di teater sangat menguras banyak tenaga.”

Nathalie mengeluh “Kita sudah tidak mempunyai waktu untuk bersama. Sebagian besar waktumu dihabiskan di teater, terkadang aku mengunjungimu ke teater agar aku dapat melihatmu saja.”

“Apakah kamu ingin mengengkangku?” gumam Giuseppe.

“Tidak, tidak. Aku hanya ingin sedikit waktumu untuk hubungan kita. Kita bisa pergi ke Ӓgypter sebelum kamu pergi ke teater”

“Tidak bisa, aku rasa tidak bisa. Lalu berapa lama kita harus pergi ke percobaan itu? Di samping itu aku sudah menawarkan Betram tumpangan untuk mengantarnya ke rumah, karena mobil nya mengalami masalah.”

“Mungkin dia bisa berangkat dengan yang lain dan kita bisa menghabiskan malam berdua saja, aku sudah mempunyai rencan


17


 

apa yang akan aku makan dan aku bisa beristirahat di tenda lalu. . .”

“Aku bilang tidak bisa! Tidak bisa! Aku harus tetap mengantar Betram pulang. Kamu bisa pergi dengan temanmu ke Restaurant seperti yang kamu lakukan biasanya!” Giuseppe berkata dengan nada tinggi.

Air mata tiba – tiba jatuh ke pipi Nathalie.

Nathalie berdiri. Dia tidak mau Giuseppe melihatnya menangis. Tidak disangka, sakit kepala tiba-tiba menyiksanya.

 

Pertama, Nathalie berpikir bahwa dia stress karena percobaan itu dan terlalu lama berdiri di panggung. Tapi kenapa Giuseppe terasa sangat janggal. Lama-lama Nathalie berpikir bahwa mungkin Giuseppe mencintai orang lain. Perselingkuhan. Dia sangat berpikir keras tentang itu. Dia tidak bisa menahannya lagi, dia harus mengetahui yang sebenarnya. Dia mengambil buku telepon dan mencari nomor seorang detektif. Dia mencatat beberapa nama. Mana yang harus dihubungi? Akhirnya dia memilih nomer pertama, karena nomer kedua tidak menjawab.

 

Kemudian nomer telepon yang pertama bernama Patrick Reich. Nama yang merdu dan bagus. Akhirnya dia memilih nomer yang pertama.

 

“Selamat siang, dengan detektif Patrick Reich. Ada yang bisa saya bantu?”

 

 

 


 

 

18


Halaman | 5

 

 

 

19. Juli - Sore hari

 

Suasana di Kantin teater hari ini sangat bagus. Bertram merayakan ulang tahunnya. Dia telah mengundang beberapa rekannya dan anggota orkresta ke pesta.

 

“Selamat ulang tahun !” Giuseppe di Rossi mengucapkan selamat ulang tahun lebih dulu. “Kamu merayakan ulang tahun yang keberapa, hari ini?”

 

Giuseppe sangat tahu,bahwa Bertram merahasiakan usianya.

“Manusia itu beranjak tua seperti apa yang dirasakannya. Dan saya rasa sekarang ini sangat sehat” jawab Betram ragu – ragu .

“Semoga semua keinginanmu dapat terwujud, Bertramm”. Jawab Giuseppe dengan serius.

 

“Apa maksudmu, Giuseppe?”


 19


“Emm..., aku ingin engkau berhasil, atas apa yang kamu peroleh. Sekali lagi,selamat.”

Bertram tidak tahu, bagaimana dia harus menanggapinya. Ia kembali duduk.

“Apa yang kamu katakan kepada Giuseppe?”, tanya Kristin penasaran.

“Tidak ada yang penting”, jawab Bertram.

” Dia selalu berbicara omong kosong, kamu tahu kan?”

            Madeleine, penyanyi, yang menyanyikan lagu Carmen berdiri dan meminta perhatian hadirin yang datang dengan memukul cangkir kopi dengan garpu.”

 

“Bertramm, atas nama semua rekan, aku ucapkan selamat ulang tahun, semoga diberikan kesehatan dan sukses selalu. Penontonmu menyukaimu dan mempercayaimu.”

            Giuseppe batuk. Dia tidak mengerti. Dia adalah Favorit penonton. Kristin memandang jengkel ke arah Giuseppe. Dia sudah memahami benar maksud dari batuknya. Kristin menyembunyikan kemarahnya dengan baik.

“Mau kue lagi, Tuan di Rossi?”

“Iya, Rasanya enak sekali. Apakah kamu memasaknya sendiri?”

“Bukan aku, aku hanya memberikan resep kepada pelayan kantin ”

Intendan memandang singkat untuk mengucapkan selamat kepada Bertram. Percakapan semakin terdengar keras. Theaterwitze membentuk sebuah lingkaran.

“Sudahkah kau mengenalinya” tanya Giuseppe.

“Seorang pahlawan harus mati. Dia akan ditembak mati dengan sebuah Pistol” semuanya


 20


tertawa." Ketika sedang tertawa terbahak-bahak Giuseppe memanggil dengan suara keras, “Tahukah kalian guyonan terbaru? Begini: Penyanyi terpopuler di Teater kota . . . ”

 

 

“Itu sangat lucu” kata Kristin. “Sekarang Giuseppe berkata tentang dirinya .”

 

Giuseppe berdiri. Dia menyangga dirinya dengan kedua tangannya di atas meja. Para tamu menunggu. Dia menyentuh tangan kanannya dan berdiri tanpa bantuan lalu memandang ke arah penonton. Dia bergulat di udara dan suasana menjadi hening. Giuseppe tidak mampu lagi menahan kakinya. Ia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke tanah.

Sesaat kemudian, dokter darurat sudah disana. Di dalam Ambulance, Giuseppe mencoba untuk bangun. Dia membutuhkan perawatan di rumah sakit selama satu hari. Setelah melalui beberapa pemeriksaan, dia di diagnosa: reaksi alergi terhadap kacang-kacangan. Ketika mengetahui hasil pemeriksaan, ia terbesit sesuatu


Sebelum “Percobaan” masih ada sedikit perubahan.

 

 

 

21 


Halaman | 6

 

 

 

21 Juli Pagi hari

 

“Aku suka sekali melewati rute ini. Pemandangan di sini sangat indah” kata Constanze.

“Iya, Hutan disini sangat tenang.”. Patrick lampu sein dan menepi ke pinggir.

“Ya Tuhan, kita bukan satu-satunya yang berjalan di taman ini.” Constanze menunjuk mobil yang sangat banyak sebelum ke Sababurg.

“Taman ini sangat besar, tidak aka nada yang mengganggu kita. Ayo, kita lari – lari kecil sebentar, lalu kita pergi makan.” Usul Patrick.

“Ya, ya, aku tahu. Seperti biasanya, kita berlari satu putaran lagi untuk pemanasan terakhir. Setelah itu, kita bisa bicarakan

 

22 


kasus barumu. Tapi, pertama-tama kita bisa menjadi pasangan yang normal dulu.” Constanze tertawa.

 

“Jangan berlebihan Constanze.” Patrick menciumnya.

Mereka berdua jogging bersama–sama. Mereka jogging minimal satu jam dalam satu minggu dan mereka saling mengerti. Mereka bertemu secara kebetulan karena sama–sama mengikuti Französisch-Kurs di Volkshochschule. Berawal dari mencintai bahasa Prancis menjadi cinta bagi Patrick dan Constanze. Patrick umur 10 tahun lebih tua dari Constanze, tetapi perbedaan usia sama sekali tidak mengganggu mereka.

 

 

Cuacanya sangat hangat di 21 Juli ini. Patrick dan Constanze merayakan nya dengan minum bir di gelas yang besar dan menyajikan makanan.

Sementara itu waktu sudah menunjukan jam 13.30 dan Restoran pun tidak terlalu penuh karena orang Jerman suka makan lebih awal.

“Bisakah kamu ikut denganku pergi ke Teater?” Kata Patrick tiba- tiba.

“Aku akan ikut jika itu permintaanmu dan jika di izinkan. Aku menjawab ya.” Jawab Constanze antusias.

“Hm, bisa .. aku tidak bermaksud, tapi itu ide yang bagus. Hm, aku berpikir lebih dari apa yang terjadi di balik layar tentang kehidupan di teater, aktor, penyanyi dan lain nya . . .” kata Patrick dengan malu.


23


“Oh tidak, sepertinya aku membahas tentang kasus barumu kan?”

“Kita akan pergi ke Opera di teater.. ya! Pergi ke Opera. Itu sangat bagus.” kata Patrick dengan cepat.

“Hm, aku mengerti. Kamu membutuhkanku agar kamu bisa menyembunyikan kasus baru dan itu berhubungan dengan teater.” Jawab Constanze, mengerti.

“Iya, kamu benar. Giuseppe adalah penyanyi terkenal, tenor, umur paru baya, lumayan terkenal. Dia mempunyai perut yang rata, rambut yang pirang dengan sedikit sisa dibagian belakang, memakai pakaian hitam, syal putih yang terbuat dari sutera, topi Borsalino-Hut, orang yang genit dan perayu.”

“Dia mempunyai kharisma yang menarik. Dia mempunyai orang yang dia cintai yaitu Klara dan dia masih mempunyai istri yang bernama Nathalie. Di dekatnya juga ada wanita yang bernama Kristin. Giuseppe memberi 3 wanita itu hadiah seperti bunga dan lainnya.”

Constanze terkejut “wah, benar – benar pecinta sejati,”

“Iya, tetapi tidak semua orang suka dengan kharismanya. Dia pingsan setelah memakan sepotong kue di ulang tahun rekannya Betramm. Dan sekarang tersebar rumor bahwa


24 


ada yang ingin menyingkirkan Giuseppe.” Patrick mengklarifikasi sebagai dektektif.

“Untuk apa Bertram melakukannya? Aku tidak mengerti. Apakah dia tertarik dengan laki-laki?” Tanya Constanze.

“Wah, kamu berpikir terlalu jauh. Tidak, Bertram adalah saingannya.”

“Apakah Bertram juga mempunyai kharisma yang sama?” Patrick menatap istrinya dan tersenyum.

“Dia orang Hungaria, dia berbicara dengan logatnya, dia 11 tahun lebih tua dari Giuseppe dan lebih besar dari segalanya. Dia mempunyai gaya rambut, rambutnya kira-kira sebahu. Aku selalu melihat dia memakai pakaian warna merah. Dia memakai Pierching  tindik di kuping kirinya. Apakah itu cukup?” kata Patrick.

“Seperti musisi sungguhan. Lalu kenapa dia ingin menyingkirkan Giuseppe?”

“Karena keduanya akan tampil menyanyi tanggal 22 September di acara Premiere. Tapi hanya satu yang akan terpilih.” Patrick menjelaskan.

“Makanan kita sudah datang, mari kita makan. Selamat Makan!” kata Constanze.

Bon appétit, mon amour!” kata Patrick dengan bahasa Prancis.

 

 

 

 25


Halaman | 7

 


Akhir Juli, Awal Agustus

 

Nathalie dan suaminya menghabiskan 2 pekan di sebuah pulau terbesar di Jerman, di Rügen. Nathalie dan suaminya terinspirasi untuk liburan ke Pulau tersebut karena cerita dari teman–teman nya, terutama dari Badeort Binz. Salah satu pelukis favorit dari Natalie adalah Caspar David Friedrich. Natalie pasti telah melihat lukisan terkenal yang berupa pemandangan di alam, yang panjangnya 119 m berupa pesisir pantai putih, yang menjadi simbol bagi pulau tersebut. Giuseppe dan Nathalie melakukan perjalanan yang panjang dengan bersepeda. Dia mengulur waktunya selama mungkin di tempat  dengan udara segar itu, bermain kapal Boots,

 

26


piknik siang hari di pantai, membaca, dan mengobrol dengan orang lain. Malam harinya dia habiskan di daerah setempat yang nyaman, makan ikan khas daerah setempat, dan membuat perencanaan untuk hari yang akan datang. Tidak ada pembahasan mengenai pekerjaan dan teater. Intinya dia senang karena semua itu tadi. Waktu berlalu begitu cepat.

.

 

Nathalie sangat bahagia. Dia merasakan suaminya dekat kembali. Itu seperti awal hubungan mereka. Nathalie menatap optimis masa depannya.

.

 

Akhir Agustus mulai lagi percobaan ,,Carmen“. Rutinitas mereka yang baru  mempengaruhi privasi dan profesi di kehidupan Giuseppe dan Nathalie. Semua berjalan sebagaimana mestinya. Nathalie mengharapkan dirinya bisa kembali ke Rügen. Tapi itu hanya sebuah mimpi.

 

4 September

 

Nathalie merasa sendiri lagi. Dia ingin berbicara dengan teman baiknya yang berada di kota Göttingen. Dia telah menentukan jadwal dengan teman nya untuk sore nanti. Nathalie mencari kunci mobilnya yang tidak berada di tempat biasanya. Pasti suaminya  dapat menemukannya di tempat yang tak terduga. Nathalie menelepon suaminya, tetapi tidak berhasil. Dengan S-Bahn Nathalie pergi ke Teater.

 


27


“Dapatkah kalian beri tahu, dimana suamiku berada?”, tanya Nathalie ke Penjaga jalan.

“Sebentar. Saya coba hubungi lewat telepon rumah untuk mencarinya”. Natahalie pun menunggu.

“Sebentar. Akan kucoba lagi ”. kata Penjaga jalan.

Itu bukanlah pertama kalinya Natahalie mencari suaminya di teater. Ketika dia menjahit pakaian suaminya, dia mendengar suara gaduh yang bersumber dari dalam ruangan.

Aneh. Giuseppe berada di depan pintu yang terbuka setengah. Nathalie mencoba mengabaikan apa yang dilihatnya di dalam ruangan. Kecemasannya yang amat sangat menjadikan dia mengakui nya dan tidak bisa memungkirinya. Suaminya tidak sendiri. Klara Fall memeluknya. Nathalie mengeluarkan teriakan keputusasaan dan kekecewaan.

Dia hanya ada satu pikiran: pergi dari sini. Dia melarikan diri.  Nathalie menangis marah. Giuseppe berlari di belakang istrinya. Klara Fall tidak tahu apa yang harus dilakukan nya di tempat rias.

            Di tangga dia mencoba untuk menahannya. Nathalie mendorong suaminya. Kemudian dia kehilangan keseimbangan. Dia melihat suaminya dengan penuh ketidak percayaan. Dalam waktu singkat muncul banyak sekali pikiran di kepalanya. Nathalie jatuh dari tangga dan tergeletak tak bernyawa.


28


Halaman | 8

 

 

4 September

 

 

Dengan panik Giuseppe lari sambil membungkuk ke istrinya. Dia masih bernafas. Dengan tenang, ia mengeluarkan handphone dari tas dan memanggil dokter darurat. Klara berdiri diam-diam di atas tangga dan mengawasinya.

Lima menit kemudian dokter datang. Dia memeriksa Nathalie dan melihat Giuseppe.

“Kaki kiri nya patah. Saya telah memberi pertolongan pertama dan obat rasa sakit untuk Istrimu dan tidak ber efek samping.”

            Paramedis menempatkan Ny. Bezauber pada tandu.

“Kita membawa mereka ke rumah sakit. Apakah kau mau ikut ke dalam ambulan?”


29

 

“Sayangnya, aku tidak bisa. Aku harus melakukan sesuatu yang sangat mendesak. Aku akan menemuinya nanti.”

Giuseppe kembali ke tempat kecelakaan. Dalam keadaan melamun, dia terbayang peristiwa istrinya tadi.

Klara turun tangga dan memeluk Giuseppe. Kamu sudah melakukan suatu hal yang besar, sekarang kita memiliki lebih banyak waktu, dan aku menyukainya.

Klara ingin menciumnya. Giuseppe berbalik meninggalkan Klara.

“Gila! aku tidak sengaja melakukannya. Aku sekarang harus bicara dengan Intedanten dan aku akan mengambil cuti untuk hari ini dan besok. Kemudian aku akan pergi menemui istriku yang sedang dirawat di rumah sakit.”

“Itu hanya alasan saja!” apakah kamu ingin menyingkirkan ku, karena kamu mempunyai permasalahan dengan Kristin ?”

“Apa kamu sudah gila?”

“Dimana pun kamu berada, kamu tidak bisa menghindari kenyataan. Makanya semua orang berada di Teater!”

“Itu tidak benar. Sekarang aku menyadari betapa aku mencintai istriku. Hal ini untuk kita . . .”

“Tunggu!  Ingat Jose. Dia mencetak Carmen nya juga!” ancam Klara. Dia pergi. Tiba-tiba Giuseppe ketakutan.


30


Halaman | 9

 

  

 

 

7 September

 

Keadaan di teater sangat kacau. Pada tanggal 22 September akan diselenggarakan pertunjukan opera yang baru.

            Latihan “Carmen” dilakukan secepat mungkin. Semua yang terlibat didalamnya mengalami stres : dirijen, penyannyi orkestra, sutradara, penata panggung, pelukis, teknisi dan terutama para penyanyi laki-laki dan perempuan. Paduan suara juga sedang mengalami masalah. Karena pementasan “Carmen " yang akan dinyanyikan dalam bahasa Prancis.

Direktur terlihat sering memantau untuk memastikan bahwa jadwal pementasan tetap sesuai rencana. Gladi bersih akan berlangsung pada 20 September.

  Bagi Patrick Reich persoalan ini belum selesai. Masih ada yang belum dia ketahui, bagaimana bisa Natahlie terjatuh dari tangga. Apakah jatuhnya itu merupakan suatu kecelakaan? bukankah seharusnya Giuseppe ikut menderita?



31


Dimana posisi Klara Fall dan Kristin Trigantin waktu kejadian? Kabar yang lain mengatakan  bahwa Giuseppe juga dikaitkan dengan Kristin? Pertanyaan demi pertanyaan yang muncul tidak satu pun terjawab oleh Patrick Reich.

            Patrick tidak mempunyai kesempatan lagi untuk berbicara dengan klien nya .

Dia memanfaatkan waktu untuk dapat menonton teater. Dia selama itu kenal dekat dengan penjaga. Dia telah membawakan sebotol Cognac untuk penjaga itu. Patrick dapat bergerak dengan leluasa tanpa kesulitan di teater.

            Tiba-tiba Patrick menyadari Kristin dan Giuseppe yang sedang berhadapan. Patrick tidak memahami apapun meskipun dia begitu kelelahan. Dia kira ada sesuatu yang aneh, yaitu keduanya saling berbisik-bisik, hampir tidak ada suaranya. Apakah hal tersebut berkaitan dengan isu?

            “Permisi!”

Pengamatannya Patrick terganggu dengan pekerja panggung yang bekerja depan sisi panggung.

            “Hentikan”, jawabnya dan mendorong pekerja panggung menghadap dinding supaya tidak bisa bergerak. Ketika ia akan meneruskan pengamatannya, Kristin dan Giuseppe telah  menghilang. Patrick pun kehabisan akal, dimana ia harus menemukan mereka dengan melalui jalan Labyrin, tangga atau ruangan.

“Sial”, pikirnya. “ketika aku tidak bisa kembali lagi kesini, dan tidak dapat menghubungi client  ku.”

 

            Beberapa jam kemudian Patrick sudah berdiri di depan kasur Natahalie

 32


“Maafkan saya, apa yang terjadi dengamu, Ny. Bezauber. Saya harap rasa sakit mu segera hilang”

“Aku akan segera sembuh. Terima kasih atas obat yang telah kau berikan, sehingga saya merasa  lebih baik dan baik lagi sehingga kondisi kepala saya terasa lebih baik. Seingatku  rasanya begitu sakit.”

            Air mata berlinang di wajah Natahlie. Patrick terlihat dari jendela. Jiwanya terguncang. Meskipun demikian dia harus menyampaikan sebuah pertanyaan untuk mendapatkan kejelasan. Dia berpikir sejenak, apakah dia nantinya mesti menjenguk sekali lagi. Patrick tahu, bahwa tidak ada waktu yang tepat untuk mengutarakan pertanyaaan semacam itu. Pada akhirnya dia pun bertekad dengan mengambil kursi dan duduk di samping kasur Natahlie.

            “Ny Bezauber. Saya ada disini dengan beberapa pertanyaan penting, tolong jangan marah kepadaku.”

            Ny. Bezauber mencoba untuk duduk. Dengan tangan kanannya dia menarik dirinya sambil berpegangan sedangakan tangan kirinya  berpegangan pada tempat tidur.

“Sampaikan saja pertanyaanmu. Hal yang lebih buruk seharusnya tidak terjadi.”

“Ny. Bezauber, masih ingatkah anda dengan peristiwa kecelakaan di tangga itu. Apakah mungkin itu terjadi atas ulah suami anda dengan cara mendorong anda?”

“Tidak,” jawab Nathalie dengan posisi seperti menodongkan pistol. “Tidak  dalam hidupku”

Dia membiarkan pegangannya terlepas dan meletakkan tergeletak di ranjang. Dengan tenang ia menambahkan: “penghianatan” Ya!... Tapi...Tidak.”

 


 

 

 

 

 

33


“Ny. Bezauber, pertanyaan terakhir. Selanjutnya akan ku tinggalkan kau sendiri. Apakah mungkin terjadi, bahwa Klara Fall masih mempunyai suami simpanan lain?” seorang perempuan yang bekerja di teater?

            “Saya tidak tahu lagi, apa yang dapat saya percaya dan tidak. Siapa wanita lain itu?”

            “Kristin Trigantin.”

            Ketika Nathalie Bezauber hendak menjawab, terdengar bunyi ketukan dari pintu. Dokter datang dengan seorang perawat untuk memeriksa pasien.

            Patrick Reich mengucapkan salam singkat kepada pasiennya dan meninggalkan rumah sakit tanpa pertanyaan yang belum terjawab.


34

HALAMAN 10

 

19 September

 

     Patrick Reich memasuki jalan untuk menuju ke gedung teater. Dia mengangguk pada penjaga pintu dan berjalan masuk. Dia  ingin berbicara dengan Giuseppe. Dia berlari ke arah ruang ganti dan mengamatinya. Di situ rupanya! “Gisuppe di Rosssi” berada pada pintu ketiga. Sebelum detektif mengetuk, dia mengintip ruangan Giuseppe yang sedikit terbuka. Ruangan itu gelap. Sebagai seorang detektif, ini pertama kalinya dia melihat peristiwa di dalam ruangan. Dari cermin kaca dia melihat sebuah bayangan seperti sedang menggeledah laci lemari. Tiba-tiba dia melihat bayangan botol. Kemudian menghilang dari pandangan Patrick. Orang itu pergi keluar begitu cepat dengan mengambil


35


botol itu dan memasukan ke dalam tasnya. Patrick menunggu hingga Giuseppe pergi, agar dia dapat masuk ke ruang ganti. Dia sangat cepat sehingga Patrick tak bisa menututinya. Di atas meja terdapat sebuah botol  Whiskey yang rasanya sudah tidak enak. Patrick mengetahuinya dari Nathalie: “Gisuppe tidak membutuhkan pencuci mulut sebagaimana penyanyi lainnya. Untuk mencuci mulut ia selalu meneguk Whiskeyn untuk mengurangi bau mulutnya.

            Patrick Reich mengambil sebuah botol minuman. Dia menanyai beberapa orang. ini sebuah percobaan, dan tidak ada seorang pun yang membicarakannya. Dia mencari penyebab tentang kecelakan Klara.

Klara lebih kecil dari pada Nathalie dan sangat langsing. Rambutnya yang pirang pendek sangat serasi dengan lipstik ungu yang mewarnai bibirnya. Dia terlihat modern, ia duduk dengan mengenakan jeans dan kaos yang sangat ketat hingga tidak pantas untuk dilihat. Dia mengamati Patrick Reich dan berkata di antara pada dua orang perokok.

            “Apakah kamu seorang detektif nya Nathalie?”

            Patrick Reich mengangguk. Suara wanita itu menarik perhatiaannya.

          “Kamu akan tahu, apakah aku tidur dengan Giuseppe. Haruskah aku berkata jujur? sepertinya tidak perlu. Aku percaya,  Kristin sudah mempunyai kekasih baru.

 

36


Tetapi kamu harus mempercayaiku bahwa Giuseppe akan kembali padaku. Katakan saja itu pada Nathalie.”

            Patrick sangat kagum dengan keterbukaan wanita itu. Dia mengambil rokoknya dan dia mendengarkan dengan seksama.

            “Aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan padamu. Apakah kamu ada di sana  saat kecelakaan itu? “

            “Tidak. Ketika aku datang, Nathalie sudah tergeletak dengan kakinya berada pada tangga.”

            “ Apakah kamu tahu, apa yang sebenar nya terjadi?”

            “Tidak.”

            “ Menurutmu, apakah mungkin istri dari Tuan di Rossi mendorongnya?”

            “Awalnya aku berpikir begitu. Namun ketika aku berbicara kepada Giusepee, dia tidak sependapat denganku. Bahkan dia ingin kembali bersama istrinya dan kami pun berpisah.”

            “Kapan itu terjadi?”

            “Kecelakaan itu terjadi pada siang hari. Pada pertengahan bulan september.”

            “ Terima kasih tuan Detektif”

            Patrick pun berjalan keluar. Dia akan menelpon Nathalie. Mungkin dia mengetahuinya.


37

HALAMAN 11

 

 

 

20. September -  18.30

 

Satu jam lagi kegiatan geladi untuk persiapan acara akan dimulai. Anggota orkes, penyanyi wanita dan penyanyi pria sudah menunggu di kantin. Mereka telah mengenakan kostumnya masing-masing, tidak lama lagi mereka akan tampil. Sebuah gambar warna-warni membangunkan kenangan liburan di Spanyol.  “Carmen” dengan sedikit musik instrumen.

 

“30 menit lagi acara geladi bersihnya akan dimulai” musik sudah berdeting dengan keras. Kegelisahan mulai terasa. Suara musik sudah terdengar keras hingga ke kantin. Jauh dari tempat duduk lainnya Betram bersama dengan temannya menempati sebuah meja kecil. Kristin berbicara dengan temannnya. Dia memegang tangan pria itu. Dalam naskah teater itu tidak dituliskan bahwa keduanya itu merupakan pasangan. Dua hari

 

38


sebelumnya Betram menerima kabar bahwa rekan kerjanya yang berasal dari Itali akan menyanyikan lagu Don Jose pada acara geladi itu. Siapa yang berdiri diatas panggung acara itu, itu juga kali pertama. Ini merupakan sebuah hukum.

“Lima menit lagi.”  Kristin memegang erat tangan temannya.

Aku harus segera pergi. Aku pikir : semuanya baik-baik saja. Kamu juga melihatnya.”

Kristin bangun dan pergi meninggalkan kantin. Bertram tetap tinggal dan duduk ditempat yang sama. Dia heran semuanya terasa sepi.

Acara itu sebagaimana dibayangkan berlangsung hingga berakhir tanpa adanya sutradara ataupun dirijen.

Seperempat jam kemudian Bertram pergi meninggalkan kantin. Ia berjalan ke arah ruangan teater. Dia tidak ingin duduk di ruangan penonton. Ia ingin sendiri. Pengeras suara serasa mengikutinya hingga ke panggung. Dengan pelan dia bernyanyi dan mengamati panggung dari balik cermin kaca.

Jam 22.30. Pertunjukan hampir selesai.

 

     Sebuah tempat di Sevilla vor der Stierkampfrena. Escamillo, der berühmte Stierkampfrena, berjalan menuju ke arena. Di samping pria itu tergeletak Carmen. Seorang teman wanitanya memperingatkan akan Jose. Dia tidak memperhatikan peringatan itu.

 

 

39


Semua menarik ke Arena. Carmen tinggal bersama Jose kembali tinggal di dekat arena. Jose selalu mencintai Carmen, tidak seperti Carmen yang sangat tidak mencintai Jose. Kekasih barunya bernama Escamillo. Carmen menolak untuk kembali tinggal bersama Jose dan ingin memulai hidup baru dengan Escamillo. Dia ingin memeliki kebebasan. Carmen ingin melemparkan cincin pada Jose. Dia bertidak sebagai seorang pemimpi dan yang lainnya berada di bawah kaki.

 

Betram hanya mendengarkan sebagian lagu itu. Dia berpikir dia dapat mendengarkannya di lain kesempatan. Ketika di kantin Kristin pernah berkata; “Semuanya baik-baik saja, kamu juga melihatnya. “ apa maksud dari perkataan itu? Apa yang sudah terjadi padanya, pikir Betram, penyanyi pertama?  Apa maksud dari semua ini...?

            Betram tidak dapat berpikir hingga akhir. Sebuah jeritan mendesak panik melalui pengeras suara. Kemudia diikuti dengan lompatan. Gaya absolut.

            Betram melompat dan berlari kearah panggung.

            Dia tidak mempercayai  matanya melihat: Giuseppe di Rossi berada disamping  Carmen, ia tergeletak diatas tanah karena tertimpa keras dengan sebuah lampu sorot, dari atas ketinggian 15 meter dari atas plavon yang jatuh menimpannya.

Semuanya baik-baik saja?

                        Bertram merasa mual.

 

 

40


Halaman | 12

 

21 September

 

Patrick Reich, bersama dengan penonton lainya mengambil bagian dalam pembukaan acara  geladi. Semua menangkapnya. Tetapi tidak dengan seorang pembunuh yang berada di atas panggung. Dia harus mengakui dirinya sendiri, bahwa hasil analisis yang didapatnya dari pengamatannya sangatlah salah.

 

            Patrick langsung menanyai informasi pada temannya, komisaris utama kriminal Richard Tauber. Beberapa menit kemudian munculah Richard bersama dengan anggotanya berada pada lokasi kejadian: jaksa pengadilan, mengamankan barang-barang bukti dan polisi, menjaga pintu masuk sehingga tak seorangpun boleh keluar masuk dari ruangan teater. Richard secara pribadi tertarik untuk menjadi seorang teknisi dan bertanggung jawab.


41


Bekerja sama memeriksa ruangan teater dari Giuseppe di Rosi dan memberikan sebuah surat yang ditemukan di laci. Surat itu berisikan sesuatu yang berharga pengalaman cinta dari Klara Fall yang sangat menggebu pada kekasihnya Giuseppe.

            Ricahrd mempersilahkan Patrick.

            “Dapatkah kamu menemukan suatu perbandingan antara ucapan Klara Fall dan Giuseppe? “

            Banyak pernyataan dari pandangan temannya Patrick dan langsung memahaminya.

            Tauber menyuruh Klara Fall untuk datang.

            “Ibu Fall, apakah anda mengenal surat ini?”

            “Bolehkah saya melihatnya?”

            “ Tentu... Anda dapat melihatnya. Ibu Fall ini tulisan tanganmu?”

            Klara Fall membutuhkan beberapa waktu untuk menjawab

            “Mungkin. Meskipun...”

            “ Katakan pada saya, kapan anda menulisnya?”

            Tidak ada reaksi.

            “ Tolong bacakan dengan keras tanggalnya.”

            Mengembalikan surat Klara Fall pada komisar.

            Dia mulai menangis, pertama dengan pelan dan lambat laun semakin keras. Seluruh tubuhnya gemetar. Richard memberikannya waktu. Dia tahu pengalamannya: tidak lama lagi kebenaran berpengalaman.

            Tidak beberapa lama Klara menenangkan dirinya. Dengan sapu tangan hadia dari kekasihnya, ia menyeka air matanya. Dia terkesan lega. Dengan kalimat yang pendek dan suara yang pelan tetapi tegas:

  “Giuseppe sudah menjadi seorang lelaki dalam hidupku. Kami saling mencintai. Kami mempunyai mimpi mempunyai masa depan berkumpul bersama.

 

42


Kita menjalankannya bersamanya, sungguh semuanya. Dan kemudian sentakan. Dia ingin kembali  untuk bersama istrinya lagi. Kepada cintanya, kepada cintanya yang abadi. Kecuali berpihak padaku wanita lainnya? Tidak pernah dan tidak pernah lagi. Ya, tentu, baginya aku sangatlah jelek, memanipulasi lampu sorot,  bahwa sudah tepat waktunya untuk runtuh. aku tidak membuat kesalahan.

            “Nyonya Fall, silakan berdiri. Aku mengambil keputusan sementara adalah penyebab pembunuhan ini.”

 

22. September

Acara pertama berlangsung tanpa adanya insiden. Betram Biziӧs merayakannya. Nyonya Bezauber mengirimkan sebuah nota atas pengorbanan Patrrich Reich

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar