Sabtu, 10 Oktober 2020

pernikahan di Jerman vs Indonesia

 

JERMAN

INDONESIA

pernikahan di Jerman yang banyak dan berbeda-beda menurut wilayah masing*

-bonn - daerah Bonn yang masih nge-trend yakni ritual Bude Abend yang sebelum pernikahan membanting ember dan memecah piring.  (Polterabend)

Adat pernikahan di Indonesia beraneka ragam menurut wilayahnya masing*

-yogyakarta – daerah Yogyakarta sebelum pernikahan pengantin wanita di pingit sebelum pernikahan (dipingit)

pemuda-pemudi Jerman kebanyakan di dalam gereja melangsungkan ritual pernikahan dan di rumah melangsungkan pestanya

Di Indonesia sehari sebelum resepsi pernikahan  melakukan ‘akad nikah’ atau ‘ijab kabul’ kemudian melakukan ritual* seperti budayanya seperti menginjak telor, lempar*an melati kemudian sungkem, baru mereka melangsungkan pestanya

Pihak lelaki menutup biaya untuk acara di gereja, daftar nama para tamu peserta pesta pernikahan kebanyakan ditentukan oleh orang tua mempelai wanita. Tapi kebanyakan dijaman sekarang, penentuan tamu sudah 50:50

Di Indonesia orang tua pihak mempelai selalu berunding dengan besan mereka, masing-masing mengusulkan separuh nama tamu, dengan begitu bisa menghindari munculnya hal tidak menyenangkan pada saat resepsi berlangsung.

Reis werfen (Tabur Beras), dalam tradisi ini tamu undangan akan menunggu di pintu keluar, dan jika prosesi pernikahan selesai, mempelai yang keluar dari pintu akan ditaburkan beras. Tujuannya adalah agar kedua mempelai terhindar dari marabahaya dan hidup bahagia selalu

Dalam tradisi Indonesia, sebelum pernikahan akan di lempar ‘kembang mayang’ ke atas terop tujuannya agar

tradisi pernikahan  yaitu pengantin wanita sering membawa garam dan roti sebagai pertanda untuk hasil panen yang baik dan laki-laki membawa gandum untuk kekayaan dan nasib baik

 

Para undangan yang mengikuti acara pesta, setiap orang pada membawa aneka macam mangkuk pecah, piring retak, botol pecah dan lain sebagainya. Di dalam ritual, orang-orang pada berlomba membanting piring dan memecah botol, silih berganti, suara gaduh tidak berhenti.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar