Jumat, 09 Oktober 2020

Makalah Sejarah Bahasa Jerman

 

SEJARAH BAHASA JERMAN

 

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

TELAAH PRANATA MASYARAKAT JERMAN

Dosen Pembimbing : Dudy Syafruddin

 

 

 

 

Di Susun Oleh :

Elisa Riska Agustina  (140241600340)

Faris Firmansyah         (140241604560)

Gading Eko N             (140241604573)

Hesti Susanti               (140241602044)

 Lika Chusnul A          (140241600502)

Wajihan Nasichun A  (140241606761)

  

 

S1  PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2014

 

 

KATA PENGANTAR

 

Dengan mengucapkan syukur kehadirat illahi rabbi, yang telah memberikan cinta dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyusun makalah dan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah Bahasa Jerman” dengan tepat waktu.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat yang di tugaskan oleh Bapak Dudy Syafruddin selaku matakuliah Telaah Pranata Masyarakat Jerman.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan yang kami peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Keadaan Penduduk masyarakat Jerman, serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan Sejarah Bahasa Jerman.

Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini dapat tersusun, baik secara materil maupun moril.

Kami menyadari dengan penuh kerendahan hati, bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan sarannya dari para pembaca yang budiman, demi kebaikan/kesempurnaan dimasa yang akan datang.

Semoga makalah ini ada faedah untuk pembaca budiman umumnya dan penulis khususnya.

 

                                   

Malang, 01 Oktober 2014

 

 

                                                                                                                        Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, yang berfungsi menyampaikan informasi, mengutarakan pikiran, perasaan, gagasan, bukan hanya itu berfungsi untuk tujuan praktis, tujuan artistik.

Di dunia banyak sekali ragam bahasa atau variasi bahasa. Setiap negara pasti memiliki bahasa masing masing. Dan bahasa juga dapat mengalami perubahan atau evolusi, mungkin penyebabnya adalah karena semua orang telah berbahasa dan mungkin ada beberapa bahasa yang dirubah secara tidak sengaja atau melahirkan sebuah bahasa baru dari kata kata yang sebelumnya tidak ada.

Bahasa Jerman adalah anggota bahasa Germanik Barat yang dipakai sebagai bahasa pengantar terutama di kawasan Eropa Tengah. Bahasa ini adalah salah satu bahasa yang luas dipertuturkan di Eropa dan pernah menjadi bahasa pengantar antarbangsa yang penting sampai awal abad ke-20. Meskipun sekarang menurun kepentingannya, bahasa ini masih luas dipelajari karena banyak literatur klasik dunia yang ditulis menggunakan bahasa ini. Sehingga bahasa jerman juga memiliki sejarahnya.

 

B.     Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan rumusan masalah :

1.      Apa arti bahasa Jerman ?

2.      Bagaimana perkembangan bahasa Jerman ?

 

C.    Tujuan

Tujuan dari tersusunnya makalah ini yaitu :

1.      Mengetahui arti bahasa secara Jerman.

2.      Mengetahui perkembangan Bahasa Jerman.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

1.      Pengertian Bahasa Jerman

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi berwujud sistem bunyi atau tulisan yang mempunyai makna tertentu, dpahami dan dihasilkan oleh alat ucap manusia

Bahasa Jerman adalah anggota yang dipakai sebagai bahasa pengantar terutama di kawasan Eropa Tengah. Bahasa ini adalah salah satu bahasa yang luas dipertuturkan di pernah menjadi bahasa pengantar antarbangsa yang penting sampai awal abad ke-20. Meskipun sekarang menurun kepentingannya, bahasa ini masih luas dipelajari karena banyak  klasik dunia yang ditulis menggunakan bahasa ini.

Dalam kontinuum variasi bahasa di Eropa Tengah bagian utara, "bahasa Jerman" adalah semua bahasa yang telah mengalami. Dengan demikian, ke dalam lingkup ini masuk berbagai bahasa yang dipakai di Jerman selatan, sehingga bahasa Jerman dikenal pula sebagai bahasa Jerman Hulu.

2.      Sejarah Bahasa Jerman

Pergeseran bunyi pertama dan kedua yang terjadi dalam kronologis sejarah bahasa Jerman dari rumpun bahasa Indogermanik hingga ke rumpun bahasa Germanik dan terakhir bermuara di bahasa Jerman baku modern, Hochdeutsch.

Mengenal dan atau mempelajari bahasa Jerman standar kuno, Althochdeutsch dan bahasa Jerman standar abad pertengahan, Mittelhochdeutsch membuka cakrawala baru seolah-olah untuk mempelajari bahasa baru karena memang pada dasarnya bahasa historis ini secara lisan maupun tulisan agak melenceng dari keterbiasaan bahasa Jerman standar modern.

Bahasa Jerman standar kuno atau bahasa Jerman baku kuno, Althochdeutsch disingkat Ahd. Ini mulai digunakan di wilayah Jerman selatan sejak tahun 700 hingga 1050. Sebelum saya membahas mengenai kemunculan nama Althochdeutsch, saya ingin mengutarakan tentang sejarah perkembangan bahasa Jerman.

Kronologi sejarah bahasa Jerman dibagi menjadi tiga tahap perkembangan:

·         Bahasa Jerman standar kuno, Althochdeutsch                                   Tahun 700 – 1050

·         Bahasa Jerman standar abad pertengahan, Mittelhochdeutsch          Tahun 1050 -1350

·         Bahasa Jerman standar modern, Hochdeutsch                                   Tahun 1350 – skg

Kata alt- dalam Althochdeutsch mengacu pada waktu atau masa pembagian histori bahasa Jerman itu sendiri. Sementara kata hoch- mengacu pada wilayah, yakni wilayah Jerman Selatan. Kemuncul Hochdeutsch sendiri berasal dari bahasa Jerman selatan karena terdapatnya lebih banyak bukti tertulis dari kloster-kloster di Jerman selatan. Sebaliknya, untuk sejarah perkembangan bahasa Jerman Utara dipisahkan menjadi Altniederdeutsch, Mittelniederdeutsch dan Niederdeutsch. Niederdeutsch sendiri kini digunakan untuk menyebutkan dialek-dialek bahasa Jerman di Jerman Selatan.

Dalam bahasaJerman, dikenal berbagai variasi dalam pengucapannya. Variasi ini timbul karena dipengaruhi oleh dialeg masyarakat setempat. Dialek bahasa Jerman ada bermacam-macam antara lain adalah

v  Dialeg local atau tempatan. Dialeg ini tercipta berdasarkan letak geografis masyarakat/penutunnya

v  Dialeg temporal

v  Dialeg social, Dialeg social muncul Karen Kelompok social penuturnya

Penggunaan Bahasa Jerman

                        Penggunaan bahasa jerman tak hanya dikenal di Negara jerman saja. Di wilayah Eropa timur, bahasa yang dikenal sebagai bahasa asing kedua yang sering digunakan karena menurut sejarah bahasa Jerman di beberapa wilayah Eropa Timur. Bahasa ini dikenal sebagai bahasa asing kedua yang sering digunakan karena menurut sejarah bahasa jerman di beberapa wilayah Eropa Timur pernahdi huni orang orang Jerman perantauan. Namun setelah perang dunia keduaorang-orang jerman banyak yang diusir dari wilayah tersebut. Setelah itu bahasa ini juga di kenal luas oleh Negara prancis.

Tatian

Bukti-bukti tertulis yang menyampaikan karya-karya sastra abad kuno dalam Althochdeutsch sebagian besar diambil dari terjemahan pater noster St. Gallen pada abad ke-8, Freising, Weißenburg, Fulda abad ke-9 dan Notker pada abad ke-10. Namun, untuk perkuliahan ini kami mengambil lebih banyak teks terjemahan Althochdeutsch dari Tatian untuk mencari tahu bagaimana rupa dan warna bahasa Jerman standar kuno ini pernah digunakan.

Tatian ini merupakan hasil karya terjemahan terbesar kedua untuk karya sastra abad kuno masa kekuasaan Karl Agung, Karl des Großen yang disuguhkan secara bilingual dalam bahasa Latin kuno dan bahasa Jerman standar kuno. Berikut adalah potongan gambar dari halaman Tatian.

Fonologi

Dari sisi fonologi, ystem semua bunyi dilafalkan ystem sama dengan bunyi-bunyi yang terdapat dalam bahasa Jerman modern, selain semua yste dengan penanda sirkumfliks dilafalkan panjang.

Misalnya: sīn [si:n]; suntōta [’sunto:ta]. Hal ini bertentangan dengan ystem pelafalan bahasa Jerman modern, di mana kita sebagai penutur bahasa Jerman baik sebagai bahasa ibu maupun sebagai bahasa kedua dan bahasa asing secara otomatis akan melafalkan bunyi di depan sebuah konsonan dalam satu suku kata, misalnya: Brot [bro:t]; rot [ro:t]; grün [gry:n] dsb.

Perbedaan yang lebih jelas terdapat dalam dua contoh sebagai berikut: fater ahd. [fatə] dan Vater nhd. [fa:tə]. Selain itu bunyi <uu> dilafalkan seperti <w>, atau <uv> atau <vv> misalnya dalam kata uuirdig [wuiə:dik]. Demikian pula dengan konsonan /th/ memiliki bunyi <d> seperti dalam bahasa Jerman modern, misalnya: thō [‘do:].

Sintaksis

Perubahan tata bahasa Jerman modern begitu drastis jika dibandingan dengan kedua bahasa terdahulunya. Jaman sekarang kita mengenal Duden yang memberi peraturan penulisan yang baik dan benar dalam bahasa Jerman modern sekaligus peninjau penyimpangan-penyimpangan bahasa Jerman modern yang dipengaruhi oleh masuknya pengaruh bahasa asing, khususnya bahasa Inggris ke dalam bahasa Jerman.

            Sementara pada jaman dulu, belum dikenal sistem penulisan sesuai dengan Duden dalam bahasa Jerman baik untuk standar kuno maupun standar abad pertengahan. Pengaruh bahasa latin tampak begitu kuat dalam stuktur bahasa Jerman standar kuno. Namun, di luar dari hal ini, struktur kalimat bahasa Jerman kuno ini memiliki sistem yang lebih bebas dalam penempatan katanya, freiere Wortstellung.

Misalnya nihhi din atau dalam kalimat lain muncul thin nihhi, perbedaan penempatan unsur kalimat ini sama sekali tidak mengubah makna. Contoh lain dalam penempatan kata ynag bebas: thu pist in himele dan du in himele bist. Penghilangan subjek atau kalimat elips ini kerap muncul seperti dalam bahasa-bahasa romawi: bahasa Latin, Perancis, Spanyol atau bahasa Itali karena kata kerja yang sudah mengacu secara otomatis pada subjek yang dimaksud. Misalnya dalam satu kalimat muncul dengan sebuah subjek ih suntōta, namun dalam beberapa kalimat lain muncul tanpa subjek: iu ni bin.

Morfologi

Baik bahasa Jerman standar kuno, atau pun bahasa Jerman standar abad pertengahan atau pun bahasa Jerman modern termasuk ke dalam bahasa fleksif. Artinya, kata sebagai unsur kalimatnya akan berubah bentuk dan atau berubah bunyi sesuai dengan tempo atau makna indikatif yang gunakan, khususnya dalam kata kerja. Seperti yang bisa kita amati di atas, geruorit uuard Ahd. memiliki arti yang sama dalam bahasa Jerman modern gerührt wurde, yang berati disentuh. Oleh karena itulah, dalam bahasa Jerman standar kuno pun mengenal perubahan bunyi kata kerja secara teratur yang disebut Ablaut.

Kata kerja dalam bahasa Jerman standar kuno digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu: kata kerja lemah atau schwache Verben, kata kerja kuat atau starke Verben dan kata kerja khusus atau besondere Verben.

Besondere Verben misalnya kata kerja – kata kerja seperti bin, durfan, muozan dan lain sebagainya.

Schwache Verbendalam bahasa Jerman kuno dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

1.    Kelompok kata kerja infinitif berakhiran –ōn, misalnya suntōn.

2.    Kelompok kata kerja infinitif berakhiran –ēn, misalnya lebēn.

3.    Kelompok kata kerja infinitif jan-Verben yang berakhiran –en, misalnya ruoren.

Starke Verben adalah kata kerja yang berakhiran –an dan perubahan bunyinya beraturan sesuai dengan bunyi vokal yang mengikutinya. Dalam bahasa Jerman kuno ini terdapat 7 urutan perubahan bunyi kata kerja kuat, Ablautreihen der starken Verben im Althochdeutschen.

 

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi berwujud sistem bunyi atau tulisan yang mempunyai makna tertentu, di pahami dan dihasilkan oleh alat ucap manusia.

bahasa jerman termasuk yang merupakan bahasa yang di pakai di beberapa  wilayah eropa , yang berkembang sesuai perkembangan zaman. Bahasa jerman dulunya condong terhadap bahasa latin akan tetapi karena pengaruh kebudayaaan asing yg menyebabkan bahasa jerman lebih condong pada bahasa inggris untuk sekarang ini.

Perubahan dalam bahasa jerman itu berpengaruh pada sistem tata bahasa jerman itu sendiri yang membuat perubahan pada aspek-aspek yang terkandung di dalamnya .

Akan tetapi baik bahasa Jerman standar kuno, atau pun bahasa Jerman standar abad pertengahan atau pun bahasa Jerman modern termasuk ke dalam bahasa fleksif. Artinya, kata sebagai unsur kalimatnya akan berubah bentuk dan atau berubah bunyi sesuai dengan tempo atau makna indikatif yang gunakan, khususnya dalam kata kerja.

 

 

 

Daftar Pustaka

Bergmann-Moulin-Ruge (2001) Hal. 208

http://rudiyana.tumblr.com/post/51872736188/mengenal-bahasa-jerman-standar-kuno-althochdeutsch

http://homepages.uni-tuebingen.de/henrike.laehnemann/tatian_gallen.jpg

http://de.wikipedia.org/wiki/Althochdeutscher_Tatian

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar