Minggu, 11 Oktober 2020

PROSES MORFEMIS : PEMENDEKAN

 

 

 

 

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Deutsche Morphologie

yang dibina oleh Bapak Deddy Kurniawan

 

 

 

Oleh

§  Dewi Oktaviani M.                      (140241603560)

§  Meriyanti Romadiana                  (140241601540)

§  Nidia Putri Oktaviant                  (140241604512)

 

 

 

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PROGRAM SARJANA

PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

JANUARI 2016

 

 


 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Morfologi adalah suatu bidang ilmu linguistik yang mengkaji tentang pembentukan kata atau morfem-morfem dalam suatu bahasa. Deutsche Morphologie adalah mata kulliah wajib yang ada pada Jurusan S1 Pendidikan Bahasa Jerman yang ada di Universitas Negeri Malang. Mata kuliah ini diberikan pada semester 4 setelah mahasiswa menempuh mata kuliah Deutsche Phonologie pada semester sebelumnya.

Dalam Morfologi ini akan dibicarakan tentang seluk-beluk morfem atau kata. Seperti bagaimana cara menentukan sebuah morfem atau bukan. Bagaimana morfem-morfem itu berproses menjadi kata, yakni satuan terkecil dalam sintaksis. , karena dalam proses morfemis atau proses morfologis itu akan terlibat pula persoalan fonologi, maka akan disebutkan juga proses yang disebut morfofonemik, atau proses morfofonologi. Jadi, ujung dari proses morfologi adalah terbentuknya kata dalam bentuk dan makna yang disesuaikan dengan keperluan dalam suatu penuturan.

Proses morfemis meliputi afiksasi, reduplikasi, komposisi, konversi, modifikasi internal, suplesi, pemendekan dan produktivitas proses morfemis. Proses-proses tersebut saling berhubungan satu sama lain. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang pemendekan.

Pemendekan adalah proses penanggalan bagian-bagian leksem atau gabungan leksem sehingga menjadi sebuah bentuk singkat tetapi maknanya tetap sama dengan makna bentuk utuhnya (Abdul Chaer 2012:191). Di Jerman ada dua istilah yang digunakan untuk menyebut pemendekan, yaitu Kurzwortbildung dan Abkürzung. Menurut kamus DuDen (2005) kurzwort dan abkürzung bukanlah sebuah sinonim, melainkan dua fenomena bahasa yang berbeda yang terjadi di Bahasa Jerman. Di Jerman penulisan kurzwort dan abkürzung disamakan begitu saja, karena sulitnya untuk membedakan antara keduanya, sehingga hanya orang yang sangat ahli dan dilakukan dengan pengkajian mendalam yang dapat membedakan.

 

 

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1.      Apakah pengertian dari pemendekan?

2.      Bagaimana pemendekan dalam Bahasa Jerman

 

Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan maka tujuan dibentuknya makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemendekan dan bagaimana pemendekan dalam Bahasa Jerman.

 

PEMBAHASAN

Pemendekan

Pemendekan adalah proses penanggalan bagian-bagian leksem atau gabungan leksem sehingga menjadi sebuah bentuk singkat, tetapi maknanya tetap sama dengan bentuk utuhnya, hasil proses pemendekan ini disebut juga dengan kependekan. Misalnya, bentuk lab (utuhnya laboratorium) (Abdul Chaer 2012:191). Pemendekan merupakan proses yang cukup produktif, dan terdapat hampir pada semua bahasa. Produktifnya proses pemendekan ini adalah karena keinginan untuk menghemat tempat (tulisan), dan tentu juga menghemat ucapan.

Dalam berbagai kepustakaan, hasil pemendekan ini biasanya dibedakan atas penggalan, singkatan, dan akronim.

a.       Penggalan

Penggalan adalah kependekan berupa pengekalan satu atau dua suku pertama dari bentuk yang dipendekkan itu.

Contoh :           Akkusativ                        Akk.

                         Abkürzung                      Abk.

b.      Singkatan

Singkatan adalah hasil proses pemendekan, yang antara lain berupa:

1.      Pengekalan huruf awal dari sebuah leksem atau  huruf-huruf awal dari gabungan leksem.

Contoh :     Zahl                                                                  Z.

                   zu/zum/zur                                                       z.

                   Deutscher Akademischer Austauschdienst      DAAD

                   Volks Wagen                                                    VW

2.      Pengekalan huruf awal dari sebuah leksem atau  huruf-huruf awal dari gabungan leksem.

Contoh :     Zahl                                                                  Z.

                   zu/zum/zur                                                       z.

                   Deutscher Akademischer Austauschdienst      DAAD

                   Volks Wagen                                                    VW

3.      Pengekalan huruf pertama dikombinasi dengan penggunaan angka untuk pengganti huruf yang sama.

4.      Pengekalan dua, tiga, atau empat huruf pertama dari sebuah leksem.

Contoh :     Frau                                 Fr.

5.      Pengekalan huruf pertama dan huruf terakhir dari sebuah leksem.

Contoh :     Circa                                ca.

                   Firma                               Fa.

6.      Pengekalan disatu bagian saja pada bagian awal atau kata pertama dari kata penuh.

Contoh :     Orangensaft                     O.saft

7.      Pengekalan pada bagian akhir dari kata penuh.

Contoh :     Dativ                               Dat.

 

c.       Akronim

Akronimisasi adalah hasil pemendekan yang berupa kata atau dapat dilafalkan sebagai kata. Wujud pemendekannya dapat berupa :

1.      Pengekalan huruf-huruf pertama.

Contoh :     Deutsche Angestellten Gewerkschaft      DAG

2.      Pengekalan suku-suku kata dari gabungan leksem

Contoh :     vorne kurz hinten lang    Vokuhila

3.      Pengekalan di beberapa bagian secara tak beraturan.

Contoh :     Auszubildender               Azubi


 

PENUTUP

Simpulan

            Pemendekan pada semua bahasa memiliki perbedaan masing-masing. Namun, ada beberapa kaidah yang dapat menjadi alat untuk memproses sebuah pemendekan kata. Kaidah-kaidah tersebut sudah umum digunakan dalam berbagai macam bahasa, karena dinilai dapat mewakili sebuah kata yang mengalami pemendekan dengan tidak menghilangkan makna sebenarnya dari kata tersebut.

            Hasil dari proses pemendekan kata tersebut tidak semua bersifat umum. Ada beberapa kata yang hanya dipahami oleh orang-orang tertentu, karena pemendekan kata tersebut ada dalam ruang lingkup yang kecil. Seperti dalam perusahaan, kedokteran, pendidikan dan  lain-lainnya. Sedangkan hasil pemendekan kata yang bersifat umum adalah kata-kata yang umum digunakan masyarakat luas. Kata tersebut dapat berupa kata serapan dari bahasa asing.

 

 

DAFTAR RUJUKAN

Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: PT. Rineka Cipta

Schribd. 2001. Analisis Penggunaan Abkurzung dan Kurzworter dalam Wohnunganziegen. (online) (www.scribd.com/mobile/doc/61113395/Analisis-PENGGUNAAN-ABKURZUNG-DAN-KURZWORTER-DALAM-WOHNUNGANZIEGEN) diakses pada 20 Januari 2016

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar